DUA
SAHABAT
Di
dalam kelas yang cukup tenang karena sedang berlangsung pelajaran matematika
yang terkenal karena gurunya yang garang. Hampir semua murid memperhatikan
pelajaran itu dengan diam serta kepala tegak menghadap ke depan karena takut
terkena amukan guru yang sedang sibuk menjelaskan materinya. Terkecuali dua
gadis yang duduk bersebrangan di bangku paling belakang. Mereka dua diam-diam
berbisik untuk menjanjikan sesuatu. “Rana,pulang sekolah jalan-jalan ke taman yuk”ujar gadis yang duduk di sebelah kiri berbisik dengan gadis yang ada di sebelahnya yang ternyatta bernama Rana itu”. Rana menjawab dengan tak kalah pelan “oke. Pulang sekolah ya...Risti”
berbisik untuk menjanjikan sesuatu. “Rana,pulang sekolah jalan-jalan ke taman yuk”ujar gadis yang duduk di sebelah kiri berbisik dengan gadis yang ada di sebelahnya yang ternyatta bernama Rana itu”. Rana menjawab dengan tak kalah pelan “oke. Pulang sekolah ya...Risti”
Beberapa
menit kemudian karena sangat bosan di tambah lagi ngantuk dengan pelajaran yang
di jelaskan Risti merobek kertas bukunya. Terlihat dia sedang menulis sesuatu
sambil tersenyum-senyum sendiri. Setelah selesai menulis dia meremas kertas itu
dan di lemparnya ke arah sebrang mejanya tepatnya ke arah meja Rana.
Meski
sempat terkejut melihat kertas yang secara tiba-tiba mendarat di depannya. Tapi
kemudian Rana tersenyum setelah mengetahui siapa pelemparnya yang tak lain
adalah sahabatnya sendiri,Risti. Dalam kertas itu tertulis: hei... aku
bosan.kenapa lama sekali pelajaran ini selesai?. Rana membalas pesan itu dan
melemparnya ke arah Risti seperti yang Risti lakukan tadi. Risti mulai membaca
apa yang di tulis Rana “iya,aku juga bosan. Ibu
jelek dan aneh itu tidak tahu apa kita semua bosan denga apa yang dia
jelaskan”gumam Risti pelan membaca apa yang di tulis Rana. Risti pun tersenyum dengan ucapan sahabatnya
itu. Diapun hendak membalas apa yang di katakan Rana tetapi tidak dia sadari
ibu yang jelek dan aneh itu telah memperhatikan mereka dua dari tadi sebelum
menangkap basah Risti dengan kertas di depannya.
“ehm...ehm...lagi
mgapain nih?”tanya bu Neli dengan suara lembut yang di buat-buat.
“ibu..!!”teriak Risti
dengan sangat-sangat terkejut.
“apa yang mau kamu
tulis,anak manis?” sini ibu lihat”mengambil kertas yang ada di depan Risti.
“oh...bosan,guru jelek
dan aneh,siapa yang kalian maksud? Tanya bu Neli dengan teriak dan sangat
marah,
“ jadi ibu yang jelek
dan aneh ini mau beri kalian hadiah yaitu bersihkan kelas dan juga toilet”
suruh bu Neli dengan geram menahan marah.
“toilet! Apa toilet
putri saja bu?”tanya Rana dengan takut-takut
“Seluruhnya,toilet
putri,putra juga guru”teriak bu Neli jengkel dengan Rana yang harus bertanya
lagi.
Rana terdiam karena di
teriaki dia sangat ketakutan sedangkan Risti hanya bisa menundukan kepala
berharap bu Neli cepat-cepat menghilang dari hadapannya.
Setelah pulang sekolah dengan malas Rana dan Risti
menjalankan tugas yang di berikan pada mereka sebagai hukuman pagi tadi atas
kesalahan yang di perbuat oleh mereka. Setelah selesai membersikan toilet
mereka dua melanjutkan misi membersihkan kelas dengan sangat malas karena sudah
sangat lelah sebab telah membersihkan seluruh toilet di sekolah. Mau tak mau
mereka akan melakukannya meski sangat lelah kalau tidak hukuman yang mereka
terima akan bertambah berat lagi.
“ jadi sekarang
kita dua tidak jadi jalan-jalannya”ujar Rana dengan lemah.
“ya...tentu saja tidak
jadi kita harus menjalani hukuman ini”ujar Risti menanggapi.
“ sudahlah, bukankah
ini salah kita juga seharusnya kita tidak menjelek-jelekkan Bu Neli seperti
itu”
“iya ini salah kita
juga,jadi kita harus minta maaf padanya”seru Risti
“daripada begini lebih
baik kita bekerja dengan semangat dan ikhlas agar tidak terlalu terasa
bebannya”usul Rana
“oke. Kita bernyanyi
saja”tambah Risti menyetujui usul sahabatnya itu.
Mereka berduapun
melanjutkan pekerjaan mereka dengan semangat di selingi dengan bernyanyi dan
sekali-kali bergoyang-goyang serta bertingkah aneh-aneh yang mampu mengundang
tawa di antara mereka. Mereka
menyapu,mengepel,membersihkan kaca jendela dan lainnya. Tidak mereka duga
hukuman yang menurut mereka tadi sangat menyusahkan kini terasa ringan saat di
kerjakan berdua.
Keesokan harinya saat jam istirahat. Tak seperti biasanya
Rana terlihat murung duduk di bangkunya. Padahal biasanya saat jam istirahat
Rana lah yang paling bersemangat keluar kelas menuju tempat favoritnya yang tak
lain adalah kantin. Kenapa ayah dan ibu sangat jahat pada anak tunggalnya ini
sih? Pikir Rana melamun di bangkunya. Melihat hal itu Risti menghampiri Rana,
dia heran pada sahabatnya itu yang biasanya ceria tapi sekarang tampak murung.
“ hei... sahabat ku
yang cantik,apa kamu baik-baik saja? Apa yang terjadi?”tanya Risti sembari
menepuk lembut pundak Rana.
“aku baik-baik saja dan
tidak ada yang terjadi”jawab Rana dengan malas
“jika baik-baik saja
tapi kenapa mukamu terlihat sedih?”tanya Risti lagi
“ceritakan lah kalau
ada masalah, bukankah kita ini sahabatan?” lanjutnya.
“kemarin kau ingat kita
pulang terlambat karena di beri hukuman !”ujar Rana
“iya”
“ karena itu aku di
marah sama ibu dan ayah,mereka bilang kalau aku keluyuran dan lebih parahnya
lagi nda ada uang jajan selama 1 minggu itu membuat ku stres”jelas Rana panjang
lebar.
“benarkah!! Maaf
,seharusnya aku yang di salahkan”sesal Risti
“tidak aku juga salah
kok, jadi tidak apa-apa”sanggah Rana
“aku akan ke rumah mu
nanti jadi aku bisa jelaskan ke bibi dan paman kalau kau itu tidak
keluyuran,oke.”ujar Risti yang di tanggapi dengan senyuman sahabatnya itu.
“jadi masalah telah di
tuntaskan sekarang kita kekantin yok..” ajak Risti
“bukankah aku sudah
bilang kalau uang jajan ku....”
“ah...kau ini uang ku
kan ada jadi ayo kita jajan sama-sama”potong Rana cepat.
“terima kasih,gadis
bernama Risti adalah sahabat terbaiku”ujar Rana memeluk Risti
“kau juga sahabat
terbaik,termanis,tercantik dan terhebat ku”ujar Risti tak mau kalah
Begitulah du sahabat
itu saling membantu jika salah satu di antaranya butuh bantuan dan saling
menghibur saat sedih. Rana dan Risti sudah bersahabat dari kecil yang mana
kedua orang tua mereka juga teman baik. Karena mereka berdua selalu bersekolah
di sekolah yang sama hingga SMA ini persahabatan mereka semakin erat saja
dengan mengerjakan tugas bersama, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan
bersama.
Waktu telah menunjukan pukul 9 yang tandanya jam
istirahat telah tiba. Seperti biasa Rana dan Risti beranjak dari bangku
masing-masing menuju kantin yang menjadi tempat favorit mereka. Setelah sampai
di sama mereka dua memesan masing-masing satu mangkuk mie dan satu es teh untuk
minumannya. Rana dan Risti terlihat sangat meniknati jajanan mereka yang di
selingi obroran ringan dari mulut manis kedua gadis itu. Setelah beberapa lama
Risti izin ke toiletkarena merasa ingin pipis “Ran, aku ke toilet dulu
ya..”pamitnya sembari berlari. Melihat itu Rana hanya mengangguk mengiyakan
meski tidak lagi di lihat oleh Risti.
Beberapa menit kemudia
Risti kembali dan segera duduk kembali di tempat semula dia duduk di sebelah
Rana.
“haa......haaaa.....”teriak
Risti tiba-tiba,
“ada apa Ris?” tanya
Rana heran,
“ada..ada... kecoa mati
di mangkuk mie ku”jelas Risti dengan panik karena dia sangat takut dengan
kecoa.
“mana??”
“siapa yang menaruhnya
di sana?”tanya Rana lagi dengan bingung.
“aku tidak tahu
tapi..apa itu kau?”tanya Risti menyelidiki.
“apa?tentu saja
tidak,aku juga baru kembali dari warung bibi sebelah membeli permen”sanggah
Rana cepat
“sekarang aku tidak
ingin bercanda”
“mengaku saja”ujar
Risti lagi.
“apa maksud mu menuduh
ku? Lihat ini permen yang aku beli”jelas Rana sambil menunjuk permen yang dia
beli barusan.
“aku tidak percaya”ujar
Risti
“kenapa kau tak
percaya? Dan apa maksud mu menuduh ku seperti itu? Aku sama sekali tidak
melakukannya”kesal Rana karena tega sekali Risti menuduhnya seperti itu.
Perdebatan
itu berlangsung cukup lama dan tidak akan berhenti jika tidak di lerai oleh
teman-teman lainnya. Risti tetap mempertahankan tuduhannya kalau Ranalah yang
melakukan hal itu,dia sangat yakin karena pernah saat Rana ulang tahun Ia
pernah mengerjai Rana dengan memasukan cicak yang sangat di benci sahabatnya
itu di dalam kotak pensil miliknya, saat itu Rana sangat marah tapi karena
kejutan ulang tahun yang di berikan oleh teman-teman termasuk Risti,Rana
akhirnya memaafkan Risti . karena itu lah Risti yakin Rana melakukan itu untuk
balas dendam padanya. Risti tidak marah sebenarnya jika saja Rana mau mengakui
kalau itu perbuatannya. Sedangkan Rana sangat kesal pada Risti karena tidak
percaya pada ucapannya,sungguh aku tidak melakukannya batin karena aku tahu
kalau kau itu sangat jijik dan takut dengan serangga itu batin Rana.
Sudah
genap tiga hari kejadian di kantin itu kini Rana dan Risti tidak saling menyapa
apa lagi bicara satu sama lin. Ya mereka bertengkar karena kejadian kecoa itu
dan inilah pertengkaran yang paling lama antara dua sahabat itu padahal
biasanya paling lama mereka bertengkar sekitar satu hari saja setelah itu pasti
berakhir dengan baikan setelah salah satu di antaranya minta maaf. Tidak ada
yang berinisiatif untuk meminta maaf duluan atau menyudahi pertengkaran ini
karena masing-masing mempertahankan ego mereka.
Kedua
orang tua Rana menyadari perubahan sikap dari anak gadisnya itu selama beberapa
hari ini yang selalu saja terlihat murung dan sedih dan mereka tidak heran
karena mereka sudah menebak pasti Rana bertengkar dengan Risti. Hal itu mereka
ketahui karena beberapa hari ini pula Risti tidak pernah datang lagi ke rumah
untuk sekedar bermain dengan Rana atau mengerjakan tugas dan belajar bersama
anak mereka itu. Melihat situasi itu ibu Rana berusaha membujuk anaknya untuk
baikan dengan Risti.
“kamu lagi apa Ran?
Tanya ibunya yang sudah duduk di pinggir ranjang tempat tidur Rana.
“membaca buku bu”jawab
Rana singkat masih sibuk dengan buku bacaannya.
“ibu tahu kamu dan
Risti bertengkar jadi ceritakan pada ibu apa masalahnya?tanya ibu Rana dengan
lembut,
“ayo ceritakan apad
ibu”bujuk ibunya lagi karena melihat Rana tidak merespon apa yang di tanyanya
tadi.
“sebenarnya aku kecewa
pada Risti bu,dia menuduhku memasukan kecoa di mangkuk mie nya”jelas Rana masih
menampakan ekspersi kesal pada wajahnya.
“lalu”
Dia marah-marah padaku
padahal aku benar-benar tidak melakukannya dan aku sudah menjelaskan itu pada
nya tapi tetap saja dia tidak percaya”lanjut Rana
“sebenarnya kamu juga
salah Ran,kalau kamu tidak berbuat hal itu kenapa kamu marah dan malah
menghindarinya itu malah semakin membuat
Risti yakin kalau kamu yang menaruh kecoa itu. Jadi minta maaf pada Risti ibu
yakin dia mau memaafkan mu karena bukan dia bermaksud menuduh mu hanya dia itu
sangat emosi melihat kecoa di mangkuknya”nasehat ibu Rana panjang lebar.
“benarkah bu!! Terima
kasih bu telah menyadarkanku “ujar Rana sambil memeluk ibunya .
Aku harus minta maaf
besok pada Risti pikir Rana setelah mendengar apa yang ibunya katakan.
Disisi lain Risti pun
di nasehati oleh ibunya dan menyuruh Risti cepat-cepat minta maaf pada Rana
karena menurut ibunya menuduh orang itu salah apa lagi yang di tuduh sahabat
sendiri sebaiknya kita harus lebih
percaya pada sahabat kita sendiri karena kitalah yang lebih tahu sifatnya
seperti apa. Dan Risti pun menyadari kesalahannya sehingga dia bertekad untuk
minta maaf besok.
Besok
pagi nya di perjalanan pergi ke sekolah Rana dan Risti bertemu di perjalanan
karena memang sekolah mereka tidak cukup jauh untuk meminta antar jemput pada
kedua orang tua mereka. Mereka dua biasanya janjian untuk berangkat sama-sama
tapi karena ada masalah selama tiga hari ini mereka pergi sendiri-sendiri.
“hai...”sapa Rana
canggung,
“hai.. Ran”balas Risti.
“aku...”ujar Rana dan
Risti bersamaan
“kau duluan saja”suruh Risti
“Ris,aku minta maaf”
“tidak akulah yang
seharusnya minta maaf karena menuduhmu dan tidak percaya sama perkataanmu”jelas
Risti
“aku juga salah Ris
tidak memahami mu malah marah-marah tak jelas dan tidak memperhatikan mangkuk
mu sehingga ada kecoa di dalamnya”ujar Rana menyesal.
“jadi kita sekarang
baikan dong”seru Risti semangat,
“tentu saja” jawab Rana
“sekarang tidak penting
lagi siapa yang menaruh kecoa mati itu yang penting sekarang sahabatku
kembali”ujar Risti sambil memeluk Rana.
“sekarang ayo kita
cepat-cepat ke sekolah nanti terlambat”ajak Rana sambil meleaps pelukan.
“ayo..”sahut Risti
Setelah mereka baikan beberapa hari kemudian ketahuanlah
siapa yang meletakan kecoa mati itu yang tak lain teman sekelas mereka yang iri
pada persahabatan Rana dan Risti dan berniat ingin menghancurkan persahabatan
mereka. Tapi Rana dan Risti tidak marah soal itu malah mereka bersyukur karena
kejadian itu membuat persahabatan mereka semakin erat. Mereka berdua sekarang
lebih memahami satu sama lain dan lebih percaya pada keyakinan mereka. Jadi
jika ingin memulai hubungan persahabatan mulailah dengan percaya dengan sahabat
kita dan pahamilah perasaannya lebih dalam lagi.
1 comments:
http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/04/kualitas-terbaik-dan-kelemahan-kamu.html
QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS |
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
• Bandar66
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
• BB : 2B3D83BE
Come & Join Us!
Post a Comment