Puisi Ku
MIMPI
Mentari mulai
tak tampak..
Perlahan lenyap
dan senyap
Berganti jingga
di barat daya
Seakan terbunuh
letih, dan terkubur oleh harapan kosong
Bukan karena aku
berharap
Tapi karena
harapanmu yang menghampiri bayangku.
Lalu,jingga
telah hilang
Dan merah ikut
terbenam
Kupalingkan
kecewa pada senyummu
Kusandarkan
sesaknya dada di mata beningmu
Kurebahkan pedih
di lembut suaramu itu.
Sejenak
kusadari, dirimu memang bidadari
Yang membawa
jutaan indah mimpi,
Mimpi-mimpi di
musim semi.
Perlahan aku
mulai bangkit
Meningglakan
kecewa dalam di ragaku yang baru saja kau
Bunuh
Ya,baru saja!
Aku terbunuh
oleh mimpi darimu.......
Perjalanan
Di setiap sudut pandangku yang
jauh
Tanganku memanjang seakan mampu
untuk menggapai
Menggapai cita-citaku
Menggapai semua impian dari masa
kecilku
Kakiku lelah
Tak mampu berjalan melewati
setiap rintangan dalam hidup ku
Seakan aku ingin berhenti
Tapi,di kejauhan sana ada orang
yang membuat aku tetap bangun
Berjalan perlahan dan terus
berlari penuh
Suara Nyawaku
Di
musim baik – saat yang laik.
Aku
terlupa – senantiasa lapa
Tidak
terkenang – di dalam senang:
Menyediakan
payung – tempat benaung.
Rasakan
panas – tidakkah lemas
Tidakku
ingat – bisik semangat.
Di
musim susah – dunia resah.
Tergerak
hati – hati berbakti.
Inginkan
tudung – tempat berlindung.
Tetapi
apa hendak dikata.
Pintu
sudah terkatup berlaka.
Walakin
sukma menangis mengaduh.
Aku
tak mungkin dapat berteduh.
Hatipun
kesal – senantiasa menyesal.
0 comments:
Post a Comment