***

Annyeong chingudeul...
Terima kasih telah berkunjung ke blog ini
Blog ini berisi sinopsis drama dan movie/film Korea, Jepang, Taiwan, Cerpen, Dongeng dan Puisi
dan Juga curhatan hati author lewat rangkaian kata-kata tidak jelas*hehee :)
Jadi semoga blog sederhana ini bermanfaat bagi semua orang.
Happy Reading..!!


Thursday, 17 March 2016

Dongeng Anak : Mou Si Anak Harimau Yang Manja

Hai semua balik lagi nih dengan memposting sebuah dongeng anak-anak yang cukup menarik. Tentu dalam dongeng ini memiliki sebuah makna yang dapat kita bawa dan juga kita teladani maka dongeng in sangat baik untuk anak-anak.
Selamat membaca!!

MOU SI ANAK MANJA

Pada zaman dahulu kala hiduplah seekor anak harimau kecil bersama ibunya. Anak harimau itu bernama Mou. Mou sangat manja pada ibunya karena memang Mou adalah anak paling kecil, sedangkan saudara-saudaranya yang lain telah pergi untuk hidup mandiri.
Suatu hari ibu Mou mengajak Mou pergi untuk berburu bersama dengan maksud agar Mou dapat belajar bagaimana cara mencari makan.
“Mou... ayo ikut ibu,ibu akan mengajari mu caranya berburu!” ajak sang ibu.
“Aku tidak mau bu, ibu saja yang pergi.” Jawab Mou dengan malas.
“Tapi Mou! Kamu sudah waktunya belajar berburu sekarang, jadi ayo ikutlah ibu.” Bujuk ibu Mou lagi. Namun anaknya itu tetap kukuh menolak ajakan ibunya. Malah Mou menyuruh ibunya cepat-cepat pergi karena dia sudah merasa lapar. Mengabaikan semua bujuk-rayu ibunya agar dia mau pergi bersama.
Ibu Mou pun dengan berat hati pergi sendiri. Sebelum benar-benar pergi ibunya kembali memandangi Mou yang sekarang sedang enak-enaknya tidur. Tanpa peduli dengan raut kecewa sang ibu.

***
Kini matahari mulai menyembunyikan diri, malam hampir tiba. Mou bergerak dengan gelisah di mulut gua tempat tinggalnya. Mou sungguh kesal dengan ibunya yang dari tadi siang tidak datang-datang. Mou mengingat dengan jelas jika ibunya pergi berburu mencari makan untuknya siang tadi. Tapi hingga kini sang ibu tidak muncul-muncul.  Berbagai pikiran buruk menghinggapi pikirannya, Apakah ibu mendapatkan buruan besar dan tidak mau membagi ku? Apa ibu sengaja pergi lama untuk menghukumku karena tidak mau berburu bersama-nya tadi? . “Tidak, ibu sungguh menyayangiku. Tidak mungkin ibu meninggalkanku disini sendirian dalam keadaan lapar ini.” Ungkap Mou pada dirinya sendiri bermaksud menepis apa yang ada dipikirannya sediri.
Pagi pun tiba, kini Mou terbangun dari tidurnya. Seingatnya semalam dia menunggu ibunya pulang. Maka Mou dengan semangat mencari ibunya disekitar gua. Namun semua sia-sia dia tetap tidak menemukan ibunya. Mou menyadari bahwa ibunya juga tidak pulang malam tadi, karena tidak ada tanda-tanda keberadaan ibunya di gua. Gelisahlah Mou, apa ada sesuatu yang terjadi pada ibu?.
Mou memutuskan meninggalkan gua untuk mencari ibunya. Dengan perut yang sungguh lapar, Mou memanggil-manggil sang ibu berharap panggilannya dijawab oleh ibunya. Namun sungguh sia-sia hingga siang hari Mou tetap tidak menemukan ibunya. Maka menangislah Mou dengan meraung-raung sambil memanggil ibunya.
“ibu........ibu...ibu... dimana kau bu”
“Aku lapar bu..aku lapaaarrrr”
Tiba-tiba ada seekor burung pipit hinggap diranting pohon tak jauh dari tempat Mou yang sedang menangis. Maka bernyanyilah burung pipit itu dengan suara merdunya.

cuit..cuuuittt...cuuuuiiitttt
anak manja ditinggal ibunya
hanya bisa menangis meraung-raung
ada rahasia dibalik itu semua
ibu yang malang telah mati
demi mencari makan untuk anak manja dan egois
ia diterkam sang raja rima
raja sing yang perkasa
cuuitt..cuuiiittt...cuuuuuuuuuuuittttttt

Mendengar nyanyian burung pipit itu seketika tangisan Mou terhenti. Mou ingin bertanya apa maksud dari nyanyian itu pada burung pipit, namun belum sempat dia bertanya burung pipit itu telah pergi. Terbang menjauhi Mou yang ingin menghampirinya. Maka semakin sedih lah Mou tanpa bertanya dulupun dia tahu maksud dari nyanyian burung pipit itu. Pasti anak manja dan egois yang dimaksud adalah dirinya. Mou pun kembali menangis karena dia menyadari jika nyanyian itu benar maka ibunya telah mati.
Dua hari kemudian, Mou semakin kurus dan juga semakin lemah tak bertenaga karena hingga kini dia bahkan belum makan apa-apa. Yang mengisi perutnya selama ini hanya air yang diminumnya. Mou menyadari ibunya memang sudah tidak ada lagi, buktinya hingga sekarang dia belum menemukan ibunya. Sekarang Mou putus harapan untuk mencari sang ibu.
Saat Mou hendak meminum air dari danau yang ditemuinya, Mou melihat seekor anak rusa kecil juga sedang minum dipinggir danau itu. Dengan semangat Mou ingin menerkam anak rusa itu dia berpikir anak rusa itu cukup untuk mengenyangkan perutnya yang sungguh kosong sekarang. Namun, belum sempat dia menerjangnya keberadaaan Mou sudah di ketahui oleh anak rusa kecil itu. Anak rusa itu dengan sigap berlari kencang menjauhi  Mou. Mou hanya menatap kecewa melihat anak rusa kecli yang berlari itu.
“Bodoh sekali anak harimau itu, menangkap anak rusa lemah seperti ku saja tidak mampu.” Kalimat itulah yang sempat Mou dengar dari rusa kecil itu sebelum benar-benar menjauhinya. Mou membenarkan dalam hati, dia memang bodoh. Sekarang Mou sungguh menyesal karena tidak mau diajak oleh ibunya untuk belajar berburu. Bahkan dia sempat berpikiran buruk tentang ibunya, bahwa ibunya bersenang-senang sendiri dan dia juga sangat egois yang memikirkan pertunya yang lapar saja tanpa sedikitpun memikirkan ibunya. Mou pun terbaring dengan lemah didekat danau, dengan mengingat segala kesalahan yang dia lakukan pada ibunya.
“Ibu maafkan aku” ujar Mou sebelum dia benar-benar menutup matanya.

Selesai

Well, itulah dongeng yang baru aku buat jika masih banyak kekurangan dimaklumin aja ya soalnya aku hanya penulis amatiran. Jika ada kritik dan saran untuk dongeng ini silakan tinggalkan saja, tidak ada yang marah kok. Pasti pembaca tahukan pesan apa yang harus kita bawa dari dongeng diatas. Belajar lah sesuatu yang berguna  selagi bisa jangan sampai terlambat, menjesal diakhir itu tidak ada gunanya. Juga hargai ibu kalian ingat cerita malin kundang, semua ada hukumannya jika kita bersikap tidak baik pada perempuan yang telah melahirkan kita itu. (hahaha ^_^)


0 comments:

Post a Comment

 

My Stories Published @ 2014 by Ipietoon