***

Annyeong chingudeul...
Terima kasih telah berkunjung ke blog ini
Blog ini berisi sinopsis drama dan movie/film Korea, Jepang, Taiwan, Cerpen, Dongeng dan Puisi
dan Juga curhatan hati author lewat rangkaian kata-kata tidak jelas*hehee :)
Jadi semoga blog sederhana ini bermanfaat bagi semua orang.
Happy Reading..!!


Thursday 23 July 2015

Puisi Indah dan Sajak Yang Merdu


Puisi-Puisi Karya 

seniman terkenal

Fantasi 

Bendera berjuang berkibar lagi,
Gembira bertepuk atas kepalaku.
Darahku melancar gembira pula,
Debur - berdebur dalam dadaku.

Kututup mata karena nikmat,
Kulihat terang dalam fantasi,
Laskar rakyat maju kedepan,
Gembira-dahsyat gegerkan bumi.

Rapat-mampat mereka maju,
Nur ideal menerangi muka,
Girang gembira gemuruh lagu,
Tercurah dari jiwa merdeka. 
( Ipih.H.R )



Bimbang


Sabar! Sabar! Sabar!
Inilah seruan yang acap kudengar,
Heran daku benar-benar,
Adakah ‘aku belum cukup bersabar?
Sadar! Sadar! Sadar!
Inilah seruan yang acap kudengar,
Heran daku benar-benar,
Adakah aku belum cukup tersadar?
Semakin aku bersabar.
Semakin aku terlantar.
Semakin aku tersadar.
Semakin aku kesasar.

( A.M.Dg.Mijala atau A.M. Thahir )




Buruh


Duduklah hadapi meja
Tulis buku banyak ragam
Kopi masuk gula keluar
Kapok dibeli koprak dijual.
Semenjak pagi sudah begini
Sampai petang baru berhenti
Lelah penat tidak terasa
Demikian asik menulis harta.
Bukan harta punya sendiri
Hanya harta punya majikan
Harta sendiri hanya tenaga
Tenaga badan dan pikiran
Kapan pulang terasa penat
Istri di rumahpun dapat bekerja.....
Habis bulan terima gaji
Debet kredit di hitung ulang
Sekali ini harta sendiri
Membuat piusing kepalang pening.
Masuk kiri keluar kanan
Setimbang tidak mana berat
Berat di kiri ada simpanan
Berat di kanan keluh kesah.
Bulan masuk tahun pergi
Nasib butuh tidak berubah
Siang-saing tangan penuh
Pulang balik tangan kosong
Istri di rumah setia terus
Senang susah sama dipikul.

( A.M.Dg.Mijala atau A.M. Thahir )


ke desa


Orang kota!
Pernah tuan pergi ke desa,
Menghirup bumi,
Baru dicangkul menyegar rasa?
Pernah tuan duduk ditengah ladang,
Dengan peladang bersenda gurau,
Menunggu jangung di dalam unggun,
Sebelum pacul kelak mengayun?
Pernah tuan tegak di tepi sawah,
Padi beriak menyibak sukma,
Pipit bercicit,
Riang harum bersusah?
Pernahkah tuan lihat air berdesau,
Dicelah batu membuih putih,
Julung beriringan bebondong-bondong,
Hati terpaut ingin turut berenang-renang?
Pernahkah tuan pergi kekampung,
Melihat perawan menumbuk padi,
Gelak tawa di sertai suara lesung,
Mengenyah duka dari dalam hati?
Pernahkah tuan,pernahkah,
Ah, setahu apa beta mengubah,
Bila tuan mencari penawar rengsa
Pergilah tuan,pergi ke desa?

( Karya Hadimadja – salak,bulan keenam 1942 )

0 comments:

Post a Comment

 

My Stories Published @ 2014 by Ipietoon