***

Annyeong chingudeul...
Terima kasih telah berkunjung ke blog ini
Blog ini berisi sinopsis drama dan movie/film Korea, Jepang, Taiwan, Cerpen, Dongeng dan Puisi
dan Juga curhatan hati author lewat rangkaian kata-kata tidak jelas*hehee :)
Jadi semoga blog sederhana ini bermanfaat bagi semua orang.
Happy Reading..!!


Thursday 2 July 2015

Cerpen Persahabatan 2 gadis Remaja Rara dab Risti



DUA SAHABAT





Di dalam kelas yang cukup tenang karena sedang berlangsung pelajaran matematika yang terkenal karena gurunya yang garang. Hampir semua murid memperhatikan pelajaran itu dengan diam serta kepala tegak menghadap ke depan karena takut terkena amukan guru yang sedang sibuk menjelaskan materinya. Terkecuali dua gadis yang duduk bersebrangan di bangku paling belakang. Mereka dua diam-diam
berbisik untuk menjanjikan sesuatu. “Rana,pulang sekolah jalan-jalan ke taman yuk”ujar gadis yang duduk di sebelah kiri berbisik dengan gadis yang ada di sebelahnya yang ternyatta bernama Rana itu”. Rana menjawab dengan tak kalah pelan “oke. Pulang sekolah ya...Risti”
Beberapa menit kemudian karena sangat bosan di tambah lagi ngantuk dengan pelajaran yang di jelaskan Risti merobek kertas bukunya. Terlihat dia sedang menulis sesuatu sambil tersenyum-senyum sendiri. Setelah selesai menulis dia meremas kertas itu dan di lemparnya ke arah sebrang mejanya tepatnya ke arah meja Rana.

Meski sempat terkejut melihat kertas yang secara tiba-tiba mendarat di depannya. Tapi kemudian Rana tersenyum setelah mengetahui siapa pelemparnya yang tak lain adalah sahabatnya sendiri,Risti. Dalam kertas itu tertulis: hei... aku bosan.kenapa lama sekali pelajaran ini selesai?. Rana membalas pesan itu dan melemparnya ke arah Risti seperti yang Risti lakukan tadi. Risti mulai membaca apa yang di tulis Rana “iya,aku juga bosan. Ibu  jelek dan aneh itu tidak tahu apa kita semua bosan denga apa yang dia jelaskan”gumam Risti pelan membaca apa yang di tulis Rana.  Risti pun tersenyum dengan ucapan sahabatnya itu. Diapun hendak membalas apa yang di katakan Rana tetapi tidak dia sadari ibu yang jelek dan aneh itu telah memperhatikan mereka dua dari tadi sebelum menangkap basah Risti dengan kertas di depannya.

“ehm...ehm...lagi mgapain nih?”tanya bu Neli dengan suara lembut yang di buat-buat.
“ibu..!!”teriak Risti dengan sangat-sangat terkejut.
“apa yang mau kamu tulis,anak manis?” sini ibu lihat”mengambil kertas yang ada di depan Risti.
“oh...bosan,guru jelek dan aneh,siapa yang kalian maksud? Tanya bu Neli dengan teriak dan sangat marah,
“ jadi ibu yang jelek dan aneh ini mau beri kalian hadiah yaitu bersihkan kelas dan juga toilet” suruh bu Neli dengan geram menahan marah.
“toilet! Apa toilet putri saja bu?”tanya Rana dengan takut-takut
“Seluruhnya,toilet putri,putra juga guru”teriak bu Neli jengkel dengan Rana yang harus bertanya lagi.
Rana terdiam karena di teriaki dia sangat ketakutan sedangkan Risti hanya bisa menundukan kepala berharap bu Neli cepat-cepat menghilang dari hadapannya.

   Setelah pulang sekolah dengan malas Rana dan Risti menjalankan tugas yang di berikan pada mereka sebagai hukuman pagi tadi atas kesalahan yang di perbuat oleh mereka. Setelah selesai membersikan toilet mereka dua melanjutkan misi membersihkan kelas dengan sangat malas karena sudah sangat lelah sebab telah membersihkan seluruh toilet di sekolah. Mau tak mau mereka akan melakukannya meski sangat lelah kalau tidak hukuman yang mereka terima akan bertambah berat lagi.

  jadi sekarang  kita dua tidak jadi jalan-jalannya”ujar Rana dengan lemah.
“ya...tentu saja tidak jadi kita harus menjalani hukuman ini”ujar Risti menanggapi.
“ sudahlah, bukankah ini salah kita juga seharusnya kita tidak menjelek-jelekkan Bu Neli seperti itu”
“iya ini salah kita juga,jadi kita harus minta maaf padanya”seru Risti
“daripada begini lebih baik kita bekerja dengan semangat dan ikhlas agar tidak terlalu terasa bebannya”usul Rana
“oke. Kita bernyanyi saja”tambah Risti menyetujui usul sahabatnya itu.
Mereka berduapun melanjutkan pekerjaan mereka dengan semangat di selingi dengan bernyanyi dan sekali-kali bergoyang-goyang serta bertingkah aneh-aneh yang mampu mengundang tawa di antara mereka.  Mereka menyapu,mengepel,membersihkan kaca jendela dan lainnya. Tidak mereka duga hukuman yang menurut mereka tadi sangat menyusahkan kini terasa ringan saat di kerjakan berdua. 
   Keesokan harinya saat jam istirahat. Tak seperti biasanya Rana terlihat murung duduk di bangkunya. Padahal biasanya saat jam istirahat Rana lah yang paling bersemangat keluar kelas menuju tempat favoritnya yang tak lain adalah kantin. Kenapa ayah dan ibu sangat jahat pada anak tunggalnya ini sih? Pikir Rana melamun di bangkunya. Melihat hal itu Risti menghampiri Rana, dia heran pada sahabatnya itu yang biasanya ceria tapi sekarang tampak murung.
 
“ hei... sahabat ku yang cantik,apa kamu baik-baik saja? Apa yang terjadi?”tanya Risti sembari menepuk lembut pundak Rana.
“aku baik-baik saja dan tidak ada yang terjadi”jawab Rana dengan malas
“jika baik-baik saja tapi kenapa mukamu terlihat sedih?”tanya Risti lagi
“ceritakan lah kalau ada masalah, bukankah kita ini sahabatan?” lanjutnya.
“kemarin kau ingat kita pulang terlambat karena di beri hukuman !”ujar Rana
“iya”
“ karena itu aku di marah sama ibu dan ayah,mereka bilang kalau aku keluyuran dan lebih parahnya lagi nda ada uang jajan selama 1 minggu itu membuat ku stres”jelas Rana panjang lebar.
“benarkah!! Maaf ,seharusnya aku yang di salahkan”sesal Risti
“tidak aku juga salah kok, jadi tidak apa-apa”sanggah Rana
“aku akan ke rumah mu nanti jadi aku bisa jelaskan ke bibi dan paman kalau kau itu tidak keluyuran,oke.”ujar Risti yang di tanggapi dengan senyuman sahabatnya itu.
“jadi masalah telah di tuntaskan sekarang kita kekantin yok..” ajak Risti
“bukankah aku sudah bilang kalau uang jajan ku....”
“ah...kau ini uang ku kan ada jadi ayo kita jajan sama-sama”potong Rana cepat.
“terima kasih,gadis bernama Risti adalah sahabat terbaiku”ujar Rana memeluk Risti
“kau juga sahabat terbaik,termanis,tercantik dan terhebat ku”ujar Risti tak mau kalah
 
Begitulah du sahabat itu saling membantu jika salah satu di antaranya butuh bantuan dan saling menghibur saat sedih. Rana dan Risti sudah bersahabat dari kecil yang mana kedua orang tua mereka juga teman baik. Karena mereka berdua selalu bersekolah di sekolah yang sama hingga SMA ini persahabatan mereka semakin erat saja dengan mengerjakan tugas bersama, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama.
  Waktu telah menunjukan pukul 9 yang tandanya jam istirahat telah tiba. Seperti biasa Rana dan Risti beranjak dari bangku masing-masing menuju kantin yang menjadi tempat favorit mereka. Setelah sampai di sama mereka dua memesan masing-masing satu mangkuk mie dan satu es teh untuk minumannya. Rana dan Risti terlihat sangat meniknati jajanan mereka yang di selingi obroran ringan dari mulut manis kedua gadis itu. Setelah beberapa lama Risti izin ke toiletkarena merasa ingin pipis “Ran, aku ke toilet dulu ya..”pamitnya sembari berlari. Melihat itu Rana hanya mengangguk mengiyakan meski tidak lagi di lihat oleh Risti.
Beberapa menit kemudia Risti kembali dan segera duduk kembali di tempat semula dia duduk di sebelah Rana.

“haa......haaaa.....”teriak Risti tiba-tiba,
“ada apa Ris?” tanya Rana heran,
“ada..ada... kecoa mati di mangkuk mie ku”jelas Risti dengan panik karena dia sangat takut dengan kecoa.
“mana??”
“siapa yang menaruhnya di sana?”tanya Rana lagi dengan bingung.
“aku tidak tahu tapi..apa itu kau?”tanya Risti menyelidiki.
“apa?tentu saja tidak,aku juga baru kembali dari warung bibi sebelah membeli permen”sanggah Rana cepat
“sekarang aku tidak ingin bercanda”
“mengaku saja”ujar Risti lagi.
“apa maksud mu menuduh ku? Lihat ini permen yang aku beli”jelas Rana sambil menunjuk permen yang dia beli barusan.
“aku tidak percaya”ujar Risti
“kenapa kau tak percaya? Dan apa maksud mu menuduh ku seperti itu? Aku sama sekali tidak melakukannya”kesal Rana karena tega sekali Risti menuduhnya seperti itu.
Perdebatan itu berlangsung cukup lama dan tidak akan berhenti jika tidak di lerai oleh teman-teman lainnya. Risti tetap mempertahankan tuduhannya kalau Ranalah yang melakukan hal itu,dia sangat yakin karena pernah saat Rana ulang tahun Ia pernah mengerjai Rana dengan memasukan cicak yang sangat di benci sahabatnya itu di dalam kotak pensil miliknya, saat itu Rana sangat marah tapi karena kejutan ulang tahun yang di berikan oleh teman-teman termasuk Risti,Rana akhirnya memaafkan Risti . karena itu lah Risti yakin Rana melakukan itu untuk balas dendam padanya. Risti tidak marah sebenarnya jika saja Rana mau mengakui kalau itu perbuatannya. Sedangkan Rana sangat kesal pada Risti karena tidak percaya pada ucapannya,sungguh aku tidak melakukannya batin karena aku tahu kalau kau itu sangat jijik dan takut dengan serangga itu batin Rana.
Sudah genap tiga hari kejadian di kantin itu kini Rana dan Risti tidak saling menyapa apa lagi bicara satu sama lin. Ya mereka bertengkar karena kejadian kecoa itu dan inilah pertengkaran yang paling lama antara dua sahabat itu padahal biasanya paling lama mereka bertengkar sekitar satu hari saja setelah itu pasti berakhir dengan baikan setelah salah satu di antaranya minta maaf. Tidak ada yang berinisiatif untuk meminta maaf duluan atau menyudahi pertengkaran ini karena masing-masing mempertahankan ego mereka.
Kedua orang tua Rana menyadari perubahan sikap dari anak gadisnya itu selama beberapa hari ini yang selalu saja terlihat murung dan sedih dan mereka tidak heran karena mereka sudah menebak pasti Rana bertengkar dengan Risti. Hal itu mereka ketahui karena beberapa hari ini pula Risti tidak pernah datang lagi ke rumah untuk sekedar bermain dengan Rana atau mengerjakan tugas dan belajar bersama anak mereka itu. Melihat situasi itu ibu Rana berusaha membujuk anaknya untuk baikan dengan Risti.
“kamu lagi apa Ran? Tanya ibunya yang sudah duduk di pinggir ranjang tempat tidur Rana.

“membaca buku bu”jawab Rana singkat masih sibuk dengan buku bacaannya.
“ibu tahu kamu dan Risti bertengkar jadi ceritakan pada ibu apa masalahnya?tanya ibu Rana dengan lembut,
“ayo ceritakan apad ibu”bujuk ibunya lagi karena melihat Rana tidak merespon apa yang di tanyanya tadi.
“sebenarnya aku kecewa pada Risti bu,dia menuduhku memasukan kecoa di mangkuk mie nya”jelas Rana masih menampakan ekspersi kesal pada wajahnya.
“lalu”
Dia marah-marah padaku padahal aku benar-benar tidak melakukannya dan aku sudah menjelaskan itu pada nya tapi tetap saja dia tidak percaya”lanjut Rana
“sebenarnya kamu juga salah Ran,kalau kamu tidak berbuat hal itu kenapa kamu marah dan malah menghindarinya  itu malah semakin membuat Risti yakin kalau kamu yang menaruh kecoa itu. Jadi minta maaf pada Risti ibu yakin dia mau memaafkan mu karena bukan dia bermaksud menuduh mu hanya dia itu sangat emosi melihat kecoa di mangkuknya”nasehat ibu Rana panjang lebar.
“benarkah bu!! Terima kasih bu telah menyadarkanku “ujar Rana sambil memeluk ibunya .

Aku harus minta maaf besok pada Risti pikir Rana setelah mendengar apa yang ibunya katakan.
Disisi lain Risti pun di nasehati oleh ibunya dan menyuruh Risti cepat-cepat minta maaf pada Rana karena menurut ibunya menuduh orang itu salah apa lagi yang di tuduh sahabat sendiri sebaiknya  kita harus lebih percaya pada sahabat kita sendiri karena kitalah yang lebih tahu sifatnya seperti apa. Dan Risti pun menyadari kesalahannya sehingga dia bertekad untuk minta maaf besok.
Besok pagi nya di perjalanan pergi ke sekolah Rana dan Risti bertemu di perjalanan karena memang sekolah mereka tidak cukup jauh untuk meminta antar jemput pada kedua orang tua mereka. Mereka dua biasanya janjian untuk berangkat sama-sama tapi karena ada masalah selama tiga hari ini mereka pergi sendiri-sendiri.

“hai...”sapa Rana canggung,
“hai.. Ran”balas Risti.
“aku...”ujar Rana dan Risti bersamaan
“kau  duluan saja”suruh Risti
“Ris,aku minta maaf”
“tidak akulah yang seharusnya minta maaf karena menuduhmu dan tidak percaya sama perkataanmu”jelas Risti
“aku juga salah Ris tidak memahami mu malah marah-marah tak jelas dan tidak memperhatikan mangkuk mu sehingga ada kecoa di dalamnya”ujar Rana menyesal.
“jadi kita sekarang baikan dong”seru Risti semangat,
“tentu saja” jawab Rana
“sekarang tidak penting lagi siapa yang menaruh kecoa mati itu yang penting sekarang sahabatku kembali”ujar Risti sambil memeluk Rana.
“sekarang ayo kita cepat-cepat ke sekolah nanti terlambat”ajak Rana sambil meleaps pelukan.
“ayo..”sahut Risti

   Setelah mereka baikan beberapa hari kemudian ketahuanlah siapa yang meletakan kecoa mati itu yang tak lain teman sekelas mereka yang iri pada persahabatan Rana dan Risti dan berniat ingin menghancurkan persahabatan mereka. Tapi Rana dan Risti tidak marah soal itu malah mereka bersyukur karena kejadian itu membuat persahabatan mereka semakin erat. Mereka berdua sekarang lebih memahami satu sama lain dan lebih percaya pada keyakinan mereka. Jadi jika ingin memulai hubungan persahabatan mulailah dengan percaya dengan sahabat kita dan pahamilah perasaannya lebih dalam lagi.

1 comments:

Unknown said... Balas

http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/04/kualitas-terbaik-dan-kelemahan-kamu.html

QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS |
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
• Bandar66
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
• BB : 2B3D83BE
Come & Join Us!

Post a Comment

 

My Stories Published @ 2014 by Ipietoon