***

Annyeong chingudeul...
Terima kasih telah berkunjung ke blog ini
Blog ini berisi sinopsis drama dan movie/film Korea, Jepang, Taiwan, Cerpen, Dongeng dan Puisi
dan Juga curhatan hati author lewat rangkaian kata-kata tidak jelas*hehee :)
Jadi semoga blog sederhana ini bermanfaat bagi semua orang.
Happy Reading..!!


Saturday 15 August 2015

Cerpen Petualanganku ~ Mengenal lebih jauh tentang negara India ~



Cerpen kali ini berbeda dengan cerpen sebelum-sebelumnya yang agak biasa. Kali ini saya menulis cerpen yang agak rumit tapi memiliki pengetahuan yang perlu kita serap. Cerpen berjudul ‘Petualanganku di Negeri Raksasa’ yaitu petualangan seorang gadis dan dua temannya yang berlibur ke negara India. Dalam cerpen ini banyak dibahas keunikan-keunikan apa saja yang ada di India, sebenarnya cerpen ini belum selesai, karena banyaknya budaya-budaya India yang perlu dibahas tapi saya rasa sudah cukup karena ini saja saya sudah merasa kepanjangan. Kenapa saya memberi judul “Petualanganku di Negeri Raksasa’ itu karena memang India itu sangat luas, lebih luas dari Indonesia. Saking luasnya, India kelihatan seperti sebuah benua. Padahal, ia adalah bagian dari benua Asia. Dari pada lama-lama bahasnya lebih baik baca cerpennya yuk..

 ' Petualanganku Di Negeri Raksasa'


Hai namaku Kurnia Sari biasa dipanggil Sari. Aku adalah seorang mahasiswa jurusan kedokteran. Sebenarnya sih aku itu tidak mau masuk jurusan kedokteran, tapi apa mau dikata ayah dan ibuku sangat mengharapkan itu. Sebenarnya aku itu lebih suka hal-hal yang berbau petualangan. Aku suka  bepergian ke suatu tempat dan mencari-cari hal-hal yang baru sehingga aku dapat menyalurkan segala petualangan ku itu kedalam bentuk tulisan,dan memaskukan itu dalam blog kesayanganku. Aku juga suka membaca cerita romantis,petualangan dan misteri. Itulah hobiku.
            Sekarang ini adalah waktu libur semester jadi aku bisa merefleksikan diri dari tugas-tugas kuliah yang sungguh membuatku pusing. Dan sekarang ini aku berpikir kemana aku bisa belibur?. Sekarang ini aku sendiri dirumah karena memang keluargaku sedang menghabiskan masa liburan mereka di Amerika dan aku tidak ikut. Aku bosan berlibur disana-sana saja. Keluargaku termasuk orang yang berada jadi tidak bermaksud menyombongkan diri, kalau soal berlibur keluar negeri itu adalah hal biasa yang bagi kami.
***
            Begitu keluar dari pintu pesawat, aku dan kedua temanku langsung disambut cuaca panas. Sekarang memang musim panas di India. Yap! Setelah beberapa hari berpikir aku akhirnya memutuskan untuk berlibur ketempat yang tidak biasa yaitu di India. Aku juga mengajak sahabat kembarku Cristi dan Crista untuk menemaniku, sebenarnya bukan mengajak sih tapi memaksa,hehee
“Fiuhh.. panas sekali” aku langsung mengipasi tubuhku dengan majalah yang aku baca di dalam pesawat tadi.
            “ iya, benar panas!” kor dua anak kembar itu.
            Di bandara kami langsung dijemput oleh seorang petugas hotel karena memang kami sudah terlebih dahulu memesan tempat agar tidak repot jika sudah sampai.
            Sesampai dihotel, karena terlalu lelah setelah kami bertiga mandi kami langsung tidur. Jadi tidak ada obrolan-obroral yang sering kami bertiga lakukan. kami tidur sangat nyenyak dalam alam mimpi kami masing-masing.

***
             
 Keesokan paginya kami langsung disambut oleh menu khas India yang sudah disiapkan untuk sarapan,tinggal dihabiskan saja.
“sudah ada makanan nih” seruku
“wow!! lezat”Cristi menanggapi
“seperinya!” tambah Crista
“ayo kita langsung makan saja”ajakku yang hanya dijawab anggukan oleh mereka berdua.
Setelah itu akupun dengan mencicipi makanan yang aku tahu namanya samosa. Kue sejenis pastel berbentuk segitiga. Didalamnya berisi sayur ataupun daging. Lezaat!! Itu yang aku rasakan. Setelah mencicipi itu aku melihat dua kembar itu sedang mencicipi kare yang kental dan kemerahan. “apa itu pedas”. “tidak”jawab mereka kompak
Akupun mencobanya sedikit. Aduh...pedas sekali! Cristi dan Crista tertawa melihatku setelah mereka berdua berhasil mengerjaiku dan tentu saja aku memandang mereka berdua dengan tatapan membunuh,hehe. “Inilah masakan india, Sari. Pedas, tapi nikmat! kesukan kami berdua” kata Cristi sambil menghabiskan karenya. setelah itu kami mencoba chai, teh susu yamg diberi rempah-rempah. Rasanya unik! Rempah-rempah didalamnya mengeluarkan bau wangi yang aku suka.

*** 
Pagi ini pemantu wisata kami yang kami panggil Daddah Arun datang, dia bisa bahasa Indo tapi logatnya itu loh lucu bikin aku ingin tertawa saja. Mendingan aku hanya ingin tertawa, tapi kedua temanku sudah tertawa. Daddah itu  berarti kakak mengajak kami pergi ke Agra. Letaknya tak jauh dai New Delhi. Kami akan mengunjung Taj Mahal. Bangunan paling terkenal di India, aku sudah tak sabar.
Sepanjang perjalanan ke Agra, Daddah menceritakan banyak hal tentang Taj Mahal. Aku sangat bersemangat mendengar cerita-cerita itu tapi kedua temanku, mereka malah sibuk dengan urusan masing-masing. Mereka itu memang seperti itu tidak terlalu tertarik pada sejarah dan menurut mereka hal itu membosankan. Aku memang memaksa mereka berdua berlibur ke sini untuk menemaniku tadinya mereka berdua berencana berlibur ke Prancis (pengen liat menara eiffel kali..) . Mungkin itulah penyebab mereka seperti itu.
Ternyata bangunan indah itu sebenarnya adalah sebuah mausoleum,tempat pemakaman. Taj Mahal dibangun oleh Shah Jahan, raja Dinasti Mogul. Bangunan ini adalah makam istrinya. Mumtaz Mahal. Shah Jahan memang sangat mencintai istrinya. Saat sang istri meninggal, Shah Jahan merasa sangat kehilangan. Lalu ia memerintahkan pembangunan sebuah gedung indah sebagai makan istrinya.
Taj Mahal dibangun selama dua puluh tahun oleh 20.000 pekerja. Bangunan indah ini dihiasi dengan ukiran dan motif yang sangat indah. Shan Jahan ingin agar Taj Mahal menjadi bangunan terindah yang pernah ada.
Setelah beberapa waktu kami akhrinya sampai ditempat tujuan. Aku sungguh takjub melihat Taj Mahal. Sungguh indah. Berbagai motif dan ukiran-ukiranya sangat cantik, benar yang dikatakan Daddah tadi. Kami pun sama-sama mengagumi keindahan bangunan yang berasal dari India itu. Disana kami juga dapat melihat gambar dari raja Shah Jahan dan istrinya yang cantik. Setelah puas melihat dan mengagumi Taj Mahal, kamipun pulang karena kami sudah sangat lelah dan ingin beristirahat.

*** 
Setelah mengunjungi Taj Mahal keesokan harinya,  program wisata kami kali ini adalah pergi melihat sungai gangga. Kami berjalan-jalan menyusuri pinggiran sungai besar itu. Ini sungai kebanggaan India! Hulu sungai Gangga berada di pegunungan Himalaya. Sungai panjang ini bermuara di Teluk Bengala dan membentuk sebuah delta yang berbatasan dengan Bangladesh.
Umat Hindu menganggap sungai ini suci. Setiap ada perayaan, umat hindu melarungkan persembahan di sungai ini.
“Sari, coba kau lihat hasinya baguskan!”
“bagus”jawabku singkat mengomentari foto-foto yang ditunjukan oleh Crista padaku. Terlihat disana foto mereka berdua dengan berbagai macam gaya dengan latar luasnya sungai Gangga. “sini, kameranya Cristi”pinta Crista,aku akan memotretmu dan Sari”
Aku pun tidak akan menghilangkan kesempatan untuk mengambil kenang-kenangan disungai ini. dengan berbagai pose aku dan temanku berfoto bersama. Kami juga mengajak Daddah Arun untuk bergabung meski pertamanya menolak dengan alasan tidak enak hati tapi akhirnya setelah dipaksa sedikit Daddah juga eksis di kamera kami.
Kami juga melihat orang-orang yang mandi disungai Gangga. Dipinggir sungai ada bangunan berbentuk tangga-tangga. “itu adalah ghat”kata Daddah. Banyak orang berdoa di tangga itu. Orang Hindu percaya kalau air sungai Gangga dapat menyucikan mereka dari dosa-dosa. Sehingga banyak orang Hindu mandi disungai ini.
Sungai penting ini masih punya cerita. Besok, Daddah Arun akan mengajak kami mengunjung Varanasi, sebuah tempat ditepi sungai Gangga. Ah, rasanya aku tidak sabar lagi ingin tahu seperti apa tempat itu. Sekarang kami akan pulang ke hotel.
Sesampainya dihotel, setelah mandi, makan dan sebagainya kami bertiga mengobrol tentang perjalanan kami tadi. Karena memang kami bertiga belum ngantuk sama sekali.
“wah..itu tadi sungguh mengasikan ya”.
“benar, sangat seru”
“seru sih Cristi, tapi menyeramkan”Crista menampakan wajah takutnya.
“menyeramkan!” aku bingung apa yang maksud Crista.
“apa kau tak ingat tadi itu banyak orang berpakaian putih berdiri mengelilingi api unggun dan kata Daddah itu adalah upacara pembakaran jenazah”
“oh.. itu,jangan-jangan hantunya mengikutimu”ujar Cristi menakuti saudara kembarnya yang memang terkenal penakut itu.
“aish..kau ini, jangan menakutiku seperti itu” marah Crista dan segera membaringkan diri di kasur big size tempat mereka tiga tidur. Mereka tiga memang tidur di satu kamar, dan biasanya akan tidur sangat larut karena mereka asik dengan cerita-cerita mereka masing-masing. Setelah melihat Crista yang marah dan sudah hendak tidur aku dan Cristi mengikuti jejaknya. Tanpa berniat meminta maaf kami berdua tidur disampingnya dengan santai.

***
Bangun pagi dengan semangat itulah yang aku lakukan sekarang. Karena memang kami akan berangkat ke Varanasi. Tempat tujuan kami kali ini berada di daerah Uttar Pradesh. Varanasi itu adalah tempat suci bagi umat Hindu. Banyak umat hindu dari berbagai negara berziarah ketempat ini. kata Daddah, setiap tahunnya ada sekitar satu juta orang mengunjungi Varanasi.
Setelah perjalanan yang melelahkan, akhirnya kami tiba juga di Varanasi. Crista dan Cristi langsung asik memotret. Tempat ini memang indah. 


Daddah Arun menyewa sebuah perahu. Kami berlayar sepanjang aliran sungia Gangga. Diperahu, Daddah Arun menjelaskan banyak hal pada kami bertiga.
“Ada seribu lima ratus kuil di Varanasi.” Daddah menjelaskan. “Kuil yang terpenting adalah kuil Emas, tempat pemujaan kepada Dewa Siwa,” katanya lagi.
Kami juga melihat abu jenazah yang dilarung di sungai Gangga. “Banyak yang ingin meninggal dan dikremasi di Varanasi. Tempat ini sangat penting bagi umat Hindu,” kata Daddah.
Tidak terasa sekarang hari sudah sore. Kami pun kembali ke New Delhi.

***
Sungguh membosankan,itulah yang aku rasakan. Hari itu terasa sangat panas.  Dan sekarang terasa sangat dingin karena memang musim hujan telah tiba disini. Aku, Cristi dan Crista dapat mendengar suara gemuruh di luar. Di kejauhan, tampak awan kekuningan berarak-arak dan dapat ditebak akan hujan nanti. Aku memperhatikan orang-orang dijalanan berteriak-teriak dari jendela hotel. Wah, ada apa ini?
“ada apa ya Crista? Tanyaku khawatir.
“tidak tahu. Eh itu Daddah datang”
“Kenapa kalian tidak menutup jendelanya! Kata Daddah langsung menuju jendela dan menutupnya. Hati-hati, sebentar lagi akan ada badai pasir,” kata Daddh lagi.
Benar saja! Tak lama kemudian jalan-jalan tertutup debu dan pasir yang bertebrangan. Orang-orang segera berlindung. Lalu, badai pasir mereda. Aku melihat awan hitam yang besar menutupi langit. Suara guruh terdengar berkali-kali. Kemudian, hujan deras turun membasahi jalanan. Orang-orang  yang tadi berlindung kini kembali ke jalanan. Mereka berdoa dan tampak bergembira. Daddah Arun juga bergembira. Aku dan kedua temanku heran dibuatnya.
“Daddah, kenapa?
“oh.. Daddah hanya senang dengan datangnya hujan. Bagi orang India, hujan adalah anugerah besar. Hujan menghilangkan hawa panas dan mengairi sawah. Tumbuhan yang layu dimusim panas juga kembali tumbuh. Oleh karena itu kami bergembira” Daddah menjelaskan.
Aku melihat keluar. Benar kata Daddah, orang-orang di jalanan bergembira. Anak-anak malah asyik bermain hujan. Aku jadi ikut senang melihat mereka.
“Karena sekarang kita tidak bisa pergi mengunjungi tempat-tempat lainnya, bagaimana kalau Daddah bercerita tentang India saja”
“Benarkah!! ceritakan Daddah, kami akan mendengarkan” seru Cristi dan Crista bersamaan.
Aku hanya mengangguk bersemangat karena kata-kata ku sudah dicuri oleh dua orang itu.
Daddah mulai bercerita. Kata Daddah,  Negeri yang cantik ini banyak kekayaan alamnya dan juga India pernah diperintah oleh banyak dinasti raja. Peradaban di Lembah Indus telah ada sejak 2.500 tahun sebelum masehi. Orang India pada zaman itu membangun kota di Harappa dan Mohenjo daro. Mereka mengembangkan tulisan dan kebudayaan lainnya.
India pernah diperintah oleh beberapa raja. Beberapa yang terkenal diantaranya Raja Ashoka. Ia mengembangkan agama Budha di India. Ada juga dinasti Gupta dengan rajanya yang terkenal, Skandagupta.
Pada tahun 1206 M, India diperintahkan oleh kesultanan Delhi yang beragama Islam. Kesultanan ini terbentang hingga ke selatan india. Pada abad ke-16, kesultanan Delhi dikalahkan oleh Babur, seorang pemimpin dari Asia Tengah. Ia mendirikan dinasti Mongul.
Dinasti Mogul terkenal karena banyak membuat bangunan indah di India. Istanan, menara, benteng, dan taman dibangun dan dihias dengan motif yang amat indah. Motif-motif indah itu adalah gabungan dari kebudayaan India dan Islam, agama yang dianut raja-raja Dinasti Mogul.
“Taj Mahal juga dibangun oleh raja Dinasti Mogul, ayo tebak siapa yang membangunnya. Daddah rasa sudah menjelaskan tentang Taj Mahal dan siapa yang membangunnya bukan”
“aku tahu Daddah, raja itu adalah Shah Jahan. Ia membangunnya untuk makam istrinya” semangatku menjelaskannya.
“itu benar Sari, kamu pintar”puji Daddah dan aku hanya dapat tersenyum bangga menunjukannya pada kedua temanku itu yang hanya di tanggapi dengan remeh oleh mereka berdua.
Daddah Arun melanjutkan ceritanya tentang India. “ setelah dinasti Mogul melemah, bangsa inggris menguasai sebagian besar India. British East India Company menguasai perdagangan India. Hasil bumi India dibawa ke Eropa.”
“Banyak tokoh India berjuang untuk kebebasan negara kami.” Daddah Arun menjelaskan lagi. “salah satunya adalah Mahmatma Gandhi.”
“Gandhi memimpin gerakan perlawanan tanpa kekerasan. Akhirnya, India merdeka pada Agustus 1947. Tapi kami terpecah menjadi dua negara, India dan Pakistan.” Daddah Arun menambahkan.
Aku mencatat semua penjelasan Daddah. Dan kalau aku kembali ke Indonesia, aku mungkin akan menjadikan India sebagai projek tugas kuliahku karena memang aku ada tugas mencari segala informasi tentang suatu negara. Walau aku kuliah dalam jurusan kesehatan tapi aku tetap membawa kelas tambahan yang berbicara tentang petualangan ( bingung maksudnya, penulis juga bingung##).
“Kalian tiga tahu tidak, hari kemerdekaan India jatuh pada tanggal 15 Agustus. Hampir sama bukan dengan hari kemerdekaan kalian” logat aneh Daddah keluar dan berhasil membuat kami tiga tertawa.
“kalian tiga ini”tegur Daddah
“iya, ya. Daddah apa orang-orang India juga membuat lomba-lomba untuk merayakannya” tanya Cristi.
Daddah Arun tertawa. “ada banyak perayaan di India. Dan salah satunya perayaan Diwali, perayaan yang paling Daddah suka” cerita Daddah.

 Daddah menyebut perayaan itu sebagai perayaan cahaya karena pada malam itu, banyak orang menyalakan lampu.
“pasti pada tahukan cerita Ramayana?” tanya Daddah Arun. “tentu saja. Ramayana kan, cerita terkenal. Kalau tidak salah, ceritanya tentang Prabu Rama dan Dewi Sinta.” Sahutku
“benar” Daddah Arun senang mendengar jawabanku. “Dalam cerita itu, Dewi Sinta, istri Prabu Rama, diculik oleh raksasa Rahwana. Dewi Sinta dibawa ke Alengka.”
“Ya. Tapi Prabu Rama berhasil membawa kembali Dewi Sinta, kan?” kata Cristi menyambung cerita Daddah. Aku cukup terkejut dengan tanggapan Crista, aku pikir dia itu sibuk dengan tabletnya tapi  nyatanya dia mendengar juga cerita Daddah.
“benar, untuk menyambut kemenangan Prabu Rama, rakyat Ayodhya menyalakan lampu-lampu diseluruh negeri. itulah awal perayaan Diwali. Perayaan ini dibuat untuk memperingati kemenangan cahaya atas kegelapan.” Daddah Arun menjelaskan lagi.
“wah, bagus sekali ceritanya,”kataku. “aku ingin melihat perayaan itu seruku yang disusul dengan anggukan semangat dari Cristi dan Crista.
“sayang sekali, Perayaan Diwali berlangsung lima hari di bulan oktober. Perayaan itu masih satu bulan lebih lagi” kata Daddah.
“yaa...”seru kami bertiga dengan sedikit kecewa. Soalnya kami bertiga benar-benar ingin melihat perayaan itu.
Daddah Arun tersenyum, “Jangan sedih. Nanti Daddah akan perlihatkan foto-foto perayaan Diwali itu.”
“benar,Daddah? Terima kasih”kor kami tiga lagi dengan senang.
Daddah menceritakan lebih banyak tentang perayaan Diwali. Perayaan itu berlangsung pada malam yang paling gelap menjelang datangnya musim dingin. Pada hari itu, orang-orang membersihkan dan memperindah rumah mereka. Dilantai rumah digambar rangoli, lukisan dari kapur warna-warni. Lukisan itu biasanya berbentuk burung atau bunga yang dianggap suci.
Orang-orang juga memasang lampu-lampu disemua tempat. Didalam rumah dan dijalan-jalan. Anak-anak dan orang tua memakai baju-baju bagus dalam perayaan itu. Para tetangga saling berkirim hadiah dan makanan.
“mengapa di dalam rumah juga dipasang lampu” tanyaku
Daddah menjawab,” umat hindu percaya kalau pada malam itu Dewi Laksmi akan datang mengunjungi rumah-rumah. Dewi Laksmi adalah dewi kemakmuran dan kebahagiaan. Ia akan membagikan kemakmuran pada kita semua. Tapi, Dewi Laksmi tidak suka dengan rumah yang gelap. Oleh karena itu semua lampu dan lilin dinyalakan.”
Kami bertiga dengan semangat melihat foto-foto yang diperlihatkan Daddah. Perayaan Diwali membuat India menjadi terang-benerang. Orang-orang menyalakan diwa, lampu khusus yang dibuat untuk perayaan ini. terlihat sekali perayaan itu sangat semarak dan juga terlihat disana banyak kembang api yang dinyalakan. Semoga suatu saat nanti aku dapat melihtnya!

***
Sungguh tak terasa setelah sekitar satu minggu lebih lamanya kami disana, hari kepulangan kami pun tiba. Rasanya aku tidak puas setelah melihat kehidupan dan karya seni mengagumkan. Ah, rasanya sedih harus pulang sekarang.
Daddah Arun mengantar kami ke bandara dan aku sempat menangis harus berpisah dengan pria paruh baya ini yang setia menemani kami selama di India. Dan tentu saja Cristi dan Crista menangis tersedu-sedu karena harus berpisah dengan Daddah Arun. Mereka berdua memang begitu, cenderung berlebihan dan sangat cengeng.
Selama di dalam pesawat aku membuka dan membaca-baca buku yang berisi tokoh-tokoh terkenal dan hebat dari India yang diberikan oleh Daddah Arun sebagai hadiah.

Terlihat disana foto orang tua memakai kacamata yang ternyata Mahatma Gandhi. Ia adalah pimpinan bangsa India untuk memperoleh kemerdekaan. Nama aslinya Mohandas Gandhi. Ia lahir di Porbandar pada 2 Oktober 1869. Ghandi dijuluki Mahatma yang berarti jiwa yang besar.
Sebelum memasuki dunia politik, Gandhi adalah seorang pengacara yang tinggal di London. Tapi kemudian pulang ke India dan berjuang untuk kemerdekaan bangsanya. Gandhi dan rakyat India tidak mau menggunakan barang buatan Inggris. Sebaliknya mereka membuat barang-barang  kebutuhan mereka sendiri. Bahkan Gandhi menenun pakaiannya sendiri.
Gandhi berkali-kali dipenjara. Tapi, ia tak pernah berhenti berjuang. Akhirnya perjuangannya mendapatkan hasil. Pada 1947, India memperoleh kemerdekaannya. Sayang, tak lama kemudian Gandhi tewas dibunuh oleh orang-orang yang tidak menyukai perjuanganya.
Aku membuka halaman berikutnya. Ada foto seorang bapak berkopiah dan baju kurta. Namanya, Pandit Jawaharial Nehru. Ia sahabat Gandhi, mereka berjuang bersama untuk kemerdekaan India.

Nehru lahir di Allahabad pada 14 November 1889. Sejak muda Nehru sudah anti penjajahan. Ia ikut dengan gerakan Satya Graha pimpinan Mahatma Gandhi.
Seperti Gandhi, Nehru juga sering dipenjara. Tapi. Ia tidak mau menyerah. Setahun sebelum India merdeka, Nehru ditunjuk menjadi perdana mentri pemerintahan peralihan. Ia juga menjadi Mentri Luar Negeri India. Ia ikut aktif mendukung Konferensi Asia-Afrika.
Lalu, aku melihat seorang wanita berkerudung putih, yang tidak asing lagi bagiku karena memang wanita ini adalah seorang yang aku idolakan. Ibu Teresa lah orangnya. Ia adalah biarawati yang berjuang membantu orang-orang miskin, kelaparan, dan sakit lepra.
Nama aslinya adalah Agnes Bojaxhiu. Ia lahir di Skopie pada 27 agustus 1910. Ibu Teresa adalah orang Albania. Pada usia 18 tahun ia pergi ke India. Ibu Teresa menjadi guru sekolah anak perempuan di Calcutta.
Dikota itu ia sering melihat anak-anak terlantar. Mereka menjadi gelandangan, dan banyak yang terkena penyakit lepra. Ibu Teresa ingin membantu. Ia lalu mendirikan tempat penampungan untuk merawat dan melindungi orang-orang terlantar itu.
Atas usahanya yang keras. Ibu Teresa banyak mendapatkan penghargaan dari pemerintah India dan negara lain. Ia juga memperoleh Nobel Perdamaian pad 1979.
Astaga.. aku hampir saja meneteskan air mata membaca tokoh-tokoh hebat ini. mereka sungguh hebat dan aku bermimpi untuk menorehkan namaku didalam sebuah buku karena menyelamatkan banyak orang.
“selamat tinggal, India!.aku akan ke sini lagi,pastinya dan akan pergi ketempat-tempat yang indah dan aku tidak akan lupa lagi mengunjungi mumbai dan melihat perayaan Diwali.”
Bye..bye....
Selesai..
Sobat pembaca, menarik tidak cerpennya? Kalau tidak menarik butuh sarannya agar saya dapat menulis dengan lebih baik lagi. Ingat jangan meninggalkan laman ini tanpa meninggalkan jejak.


Terima kasih telah berkunjung ke blog sederhana ini ^_^


0 comments:

Post a Comment

 

My Stories Published @ 2014 by Ipietoon