Kembali lagi nih dengan cerpen bertema Cinta yang gak ada romantis-romantisnya karena memang saya itu butuh belajar lebih giat lagi agar bisa buat cerpen yang berkualitas!!. jadi yang mau baca silahkan dilanjutin dibawah ini,
Diary, Aku MencintaiNya
Disalah satu kelas disebuah Sekolah Menengah Atas, sedang sibuk-sibuk
melakukan kegiatan seperti siswa-siswi lainnya jika tidak ada yang mengganggu
mereka dengan berbagai pelajaran yang cukup dan sangat cukup membuat bosan. Semua
murid-murid yang ada di sana sama sekali tidak terusik dengan keadaan kelas
yang seperti sedang melakukan konser. Ada yang bernyanyi dengan berteriak-teriak
tak jelas,ada yang bergendang menggunakan meja dan ada pula tawa yang
menggema,entah apa yang mereka bicarakan sehingga membuat mereka seperti itu.
Murid-murid di kelas ini sedang senang karena tidak ada guru yang akan masuk
untuk mengajar pada jam terakhir ini karena guru-guru sedang rapat,entah
membahas apa yang mereka tahu hanya bersenang-senang selagi guru tak masuk.
Tak terkecuali Raka yang terlihat
sibuk. Dia melihat satu-persatu barang-barang yang dia tumpahkan dari tas seorang
siswa dikelas itu. ya begitulah seorang Raka, dia adalah siswa laki-laki yang
sangat populer disekolah ini. Sosok Raka yang tampan dan kaya, membuatnya
dikejar-kejar hampir seluruh siswa perempuan disekolah. Namun dibalik
kesempurnaannya itu ia memiliki sikap yang sombong, semena-mena dan jahil.
Seperti yang sekarang ia lakukan, Raka sedang mengorek-ngorek isi tas yang
berwarna abu-abu dengan gantungan hello kitty itu tanpa sepengetahuan
pemiliknya.
Setelah membaca-baca singkat novel yang di bawa pemilik tas,ya..memang
isi tas tersebut selain buku pelajaran banyak sekali buku-buku cerita tak
terkecuali novel. Raka mengambil salah satu buku yang menarik perhatinnya..
“buku apa ini??:
“Apa ini diary nya gadis itu??”
“sepertinya benar....” ujarnya menyakinkan diri setelah melihat sampul
buku warna biru muda yang bertulis my diary itu.
Sebuah ide terlintas di otaknya,sembari tersenyum licik Raka memerintahkan
seluruh isi kelas untuk diam, seketika itu pula kelas yang tadinya sangat
berisik seketika itu senyap, semua murid tidak berani membantah apa yang
dikatakan Raka karena ayahnya lah pemilik sekolah ini jika tidak mereka
berpikir akan di keluarkan dari sekolah.
“Teman-teman saya akan membacakan
sebuah hiburan untuk kalian” ujar Raka sambil menunjukan seringainya, terlihat
ada maksud tersembunyi dalam otak nakalnya itu. Raka berjalan ke depan kelas
dengan buku diary yang ada di genggamannya.
“Apa kalian mau mendengarnya?? “Tanya kyuhyun pada seisi kelas.
“ya...” serempak mereka menjawab.
“cepat bacakan,apa itu?” Salah satu murid menanggapi.
Raka pun mulai membuka diary itu,dia memilih-milih mana yang pantas untuk
di bacanya walau pun seharusnya semuanya tidak pantas untuk dia baca karena
akan mempermalukan pemiliknya. Dia berhenti membolak-balik buku diary tersebut
tepat saat ia melihat sebuah kata
tertulis dipojok kanan kertas yang menarik perhatiannya. “ Ungkapanku:
aku menyukaimu pria jahil” ujarnya membaca tulisan yang lumayan besar itu. Raka
akhirnya mulai membaca tulisan-tulisan yang cukup rapi itu...
“orang yang ku....”
“apa yang kau lakukan?? “ teriak seseorang dari pintu kelas, pemilik tas
yang bernama Yuri baru saja sampai di kelas ya..dia cukup lama sampai di kelas
walau tadi sempat berlari tapi dia berpikir lagi percuma saja dia berlari
karena toh.. jika sampai paling-paling dia akan bertengkar dengan pria bodoh
itu. Raka refleks menoleh pada sumber suara, dia tidak terkejut atas kedatangan
Yuri karena pasti gadis itu diberitahu Yona sahabatnya yang sempat
menghalanginya melakukan hal ini. dan juga terlihat Yona yang baru sampai
dengan senyum menantang menatap Raka tepat berdiri disamping sang sahabat.
“wah!! Kedatangan mu tepat sekali,aku sekarang akan membacakan ceritamu
Yuri” Dengan santainya Raka menjawab tanpa rasa bersalah sedikit pun.
“ Raka.. jangan!!!”
“Sudah terlambat” kekeh Raka
“hei.. kalian berdua tahan dia
sampai aku selesai membaca ini”
Raka menyuruh dua orang yang memang dekat dengan pintu menahan Yuri dan
Yona agar tidak mengganggunya. Raka melanjutkan membaca diary Yuri yang tadi sempat
tertunda.
“ orang yang ku sukai adalah seseorang yang tampan dan sangat
mempesona...”
“Wow! ternyata kau mempunyi seseorang yang kau sukai” Raka berkomentar. Murid-murid
lain pun ikut berkomentar,,entah apa yang mereka katakan yang jelas mereka
sekarang mengolok-olok Yuri. Sedangkat Yuri terlihat sudah pasrah dengan
kelakuan namja itu karena memang dia dilarang masuk oleh dua siswa yang disuruh
Raka menahannya tadi.
Raka melanjutkan bacaannya,
“ tidak heran jika banyak gadis
yang mengejarnya karena memang pantas untuk di perebutkan.Itu membuat ku malu
untuk mendekatinya bahkan untuk melihatnya saja aku tak berani meski dari jauh
sebab aku pikir diri ku terlalu biasa untuk nya.. aku sudahmenyukainya sejak
pertemuan pertama kami yaitu saat aku menabraknya di koridor sekolah kira-kira
6 bulan yang lalu
Saat itu detak jantungku berdetak lebih
cepat dari biasanya,lidah ku kelu hanya untuk mengatakan maaf karena
terperangkap akan pesonanya..
Aku sungguh menyukai dia, ah.. bukan
menyukai lagi tapi mencintainya. Seandainya kau tahu itu, kenyataan bahwa “aku
mencintaimu Andrianus Raka”
Raka tersendak ludahnya sendiri karena membaca namanya sendiri saat dia
menyebut siapa yang di sukai Yuri, dia masih terpaku ditempatnya
berdiri,pikirannya tak tentu arah. Dia terkejut dengan kenyataan bahwa Yuri
menyukainya.
“Yuri menyukaiku..”
“dia menyukaiku..” ucap Raka.
Raka mencoba
meyakinkan diri dengan membaca ulang kalimat yang menyebut namanya sedang kan Yuri
tidak lagi dapat menahan air matanya, dia
berlari keluar kelas dengan menangis dia sangat kecewa,mengapa pria yang selama
ini dia sukai selalu menyakiti hatinya. sayup-sayup Yuri mendengar tawa yang
mengolok-oloknya hal itu makin membuatnya merasa malu..
Mendengar keributan seisi kelas akhirnya Raka sadar dari keterkejutannya
dia melirik pintu dan mendapati Yuri sudah tidak ada di sana..
“kemana Yuri?? “
“Yuri pergi ke arah belakan sekolah” dengan nada ketus Yona memberi tahu
Raka ke mana sahabatnya itu pergi, karena walau dia membenci Raka tapi
sahabatnya itu menyukai pria sombong itu. Raka pun memutuskan untuk menyusul
Yuri dia bertekad akan minta maaf atas ulahnya ini. Raka berlari menyusul Yuri,
dia menuju arah belakang sekolah seperti apa yang dikatakan Yona tadi.
***
Sesampainya di belakang sekolah Raka langsung menuju tempat dimana dia
sering mengintip gadis itu jika sedang asik membaca buku-buku bacaan yaitu sebuah
bangku panjang yang menjadi saksi bisu dimana Yuri sering tertawa dan menangis
karena buku-buku yang ia baca. Ya dia diam-diam tertarik dengan apa yang
dilakukan gadis itu.
“Yuri !! “ Raka melihat gadis itu sedang menutup wajahnya yang bisa di
tebak dengan mudah oleh Raka bahwa gadis itu menangis. Menangis karenanya dan
kenyataan itu membuat hatinya sakit. Raka sangat tidak suka melihat gadis itu
menangis. Dia terlihat sangat jelek jika menangis batin Raka.
“Mengapa kau ke sini Raka??” Yuri bertanya dengan sinis setelah menyadari
ada Raka didekatnya. Orang yang membuatnya menangis sedang menatapnya,entah apa
arti tatapan itu yang jelas Yuri tahu bahwa alasan Raka datang adalah pasti
untuk menertawakannya. Teringat kembali kejahilan-kejahilan Raka dengan
mengusilinya selama ini. Seperti saat
pria itu menyembunyikan buku pelajaran matematikannya hingga ia harus
kena hukum berdiri didepan kelas sambil menjewerkan telingannya sendiri,
menyiraminya dengan air hingga ia basah kuyub, merobek-robek novel yang baru ia
beli padahal novel itu belum ia baca sama sekali, dan masih banyak lagi tapi
dengan membaca buku diary ku itu sudah sangat keterlaluan pikirnya.
“pergilah!!aku benci padamu..”
“Yur, maaf!!!”
Raka
tiba-tiba saja berlutut hal itu tentu saja membuat Yuri terkejut atas apa yang
di lakukan pria itu. Yuri menatap
heran ke arah Raka sedangkan Raka hanya tersenyum melihat Yuri berhenti
menangis setelah melihat dia berlutut.
“Yuri, maaf dan maukah kau menjadi pacarku??”
Pernyataan
Raka sontak membuat Yuri terkejut sekaligus bingung. Raka melihat wajah
terkejut dan bingung yang di tampakan Yuri padanya. Sehingga Raka akhirnya
memberi penjelasan pada gadis itu
“Yur ,sebenarnya aku juga menyukai mu sejak pertama pertama bertemu saat
kau tidak sengaja menabrakku, saat itu aku merasa melihat bidadari ah!! tidak
kau jauh lebih cantik dari bidadari” Kyuhyun menjelaskannya dengan sedikit
gugup bagaimana tidak dari tadi Yuri menatap tajam ke arahnya..
“Yuri! Panggil Raka sebab Yuri diam saja sejak ia menjelaskan perasaannya
tadi.
“lalu mengapa kau selalu mengganggu ku jika kau menyukaiku? “tanya Yuri
penuh selidik
“ehm..itu..” Raka sedikit terbata-bata menjawab pertanyaanYuri itu “karena
aku mau menarik perhatianmu sebab aku melihat kau terlalu dingin pada ku”jawab
kyuhyun akhirnya.
“apa!!”
“iya, banyak siswi yang mengejarku dan blak-blakan menyatakan perasaannya
tapi,kau..” Raka dia sejenak seperti sedang memikirkan sesuatu. “kau adalah gadis
pertama yang mengabaikanku, bersikap dingin dan sama sekali tidak melirik ku”
“itu....aku hanya..”
“tapi sekarang aku sangat senang bahwa kenyataannya kau juga menyukaiku”
“itu.. aku hanya terlalu malu untuk menarik perhtianmu” jelas Yuri
menunduk, dia yakin sekarang ini pipinya memerah seperti tomat.
Raka tersenyum dan meraih tangan gadis didepannya itu.” kau sudah menarik
perhatianku, jadi......”
“aku..”
“apa sekarang kau membenciku,dan tidak lagi menyukaiku lagi”
Pertanyaan Raka disambut dengan senyum manis oleh Yuri melihat senyum itu
membuat Raka semakin gelisah padahal senyum Yuri adalah hal paling dia sukai
dari Yuri tapi sekarang situasinya berbeda.
“tentu tidak malah semakin hari aku semakin mencintaimu...”
Mendengar hal itu Raka segera bangkit dan menatap intens gadis didepannya
ini.
“benarkah itu!!
“tenti,”jawab Yuri pasti.
Raka langsung menarik Yuri kedalam pelukannya
“terima kasih, Yuri”
“aku juga menyukaimu,,, ucap Raka dengan nada yang sangat gembira.
“aku juga” balas Yuri sambil mempereratkan pelukannya
END
Ini Cerpen aneh kan. Cerpen ini aku buat dalam waktu satu jam-an aja jadi keliatan banget alurnya kecepatan dan sangat tidak jelas tapi gak apa-apa lah yang penting aku ngepost karya sendiri *hehee...Terima kasih ya yang tetap mau baca cerpen inidan saya butuh coment nya supaya bisa ada perbaikan dimasa yang akan datang :)
Kunjungi juga mydiarylusia.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment