Hello..
kali ini Lusia akan membagikan untuk pembaca diluar sana berupa sebuah puisi.
Rangkaian kalimat penuh makna ini murni di tulis oleh Lusia ya.. jadi jangan
mengira ini dikutip dari salah satu buku atau berbagai sumber lainnya. Puisi
ini berisi tentang seorang pahlawan masa depan kita yang tak lain adalah
seorang GURU. Puisi ini Lusia tulis saat menjalani UTS karena memang sudah
selesai mengerjakan soalnya dan waktunya masih lama untuk keluar jadi deh
merangkai kata-kata menjadi sebuah puisi sekedar menghancurkan rasa stres
mengerjakan soal ulangan dan rasa suntuk berada dalam kelas juga karena keingat
aja sama guru-guru ku yang setia banget nungguin kami ulangan tanpa rasa bosan
gitu padahal kami murid-muridnya dah bosan minta ampun... ah maaf malah curhat
deh *hahahaa*, ini dia puisinya langsung baca aja di bawah ini..
Seorang Pahlawan
Itu dia...
Seseorang yang hebat
seseorang yang luar biasa
patut untuk dikagumi, di puji
Namun, adakah yang berterima kasih padanya
Orang-orang yang telah menjadi orang seakan lupa
Dari mana akar kesuksesannya.
Itu dia...
Seseorang yang penyabar
seseorang yang punya ketulusan hati
Penuh kasih sayang yang ia berikan
Ia pancarkan sinar mata kelembutan
Yang mampu meneduhkan rumah hati
Hingga tak ada ketakutan, kegelisahan dan kekawatiran
disana.
Itu dia...
Dia yang menasehati dan membimbing ku
Dia yang mendidik dan mengajari ku
Segala budi pekerti ia berikan
Dengan ketulusan yang melimpah darinya
Dia tersenyum, tersenyum dan akan selalu tersenyum
Melakukan semua itu, walau ada saat ia ingin menitihkan
sebutir air
Dari kelopak matanya yang sayu, karena kelakuan kami.
Itu dia...
Yang membuatku dapat melihat, dalam kebutaan
Yang dapat membuatku dapat mendengar, dalam kebisuaan
Otak kaku ku ia cairkan, ia rombak
Hingga aku bodoh menjadi pintar
Saat dia sematkan sejuta ilmu dalam ingatan ini.
Itu dia...
Menjadi cahaya masa depan ku
Memberiku sesuatu yang tak akan dapat ku bayar
Dia menjadi lilin dalam gelap,
Rela menghabiskan dirinya untuk menerangi
Kehidupan ku yang bukan siapa-siapa.
Bukan terikat oleh darah yang sama
Hanya seorang Guru, itulah Dia.
Terima kasih guru, Engkau selalu ada dalam hati ini
Dalam kehidupan yang panjang ini.
Gimana pendapat
kalian tentang puisi diatas, kalau mau ngasih pendapat berupa saran atau kritik
coment aja ga bakal marah deh dan mau ngucapin makasih dah mau berkunjung ke
blog sederhana ini. bye..bye..
0 comments:
Post a Comment