***

Annyeong chingudeul...
Terima kasih telah berkunjung ke blog ini
Blog ini berisi sinopsis drama dan movie/film Korea, Jepang, Taiwan, Cerpen, Dongeng dan Puisi
dan Juga curhatan hati author lewat rangkaian kata-kata tidak jelas*hehee :)
Jadi semoga blog sederhana ini bermanfaat bagi semua orang.
Happy Reading..!!


Wednesday, 24 June 2015

Cerita Pendek (cerpen) Kehidupan




 APA YANG TERJADI??





Seorang gadis sedang mebolak-balik buku belajarnya dengan sangat frustasi terlihat dengan cara nya membolak-baliknya dengan kasar sehingga ada beberapa lembar yang sobek. Gadis itu adalah seorang yang kasar,pemarah dan pemalas. Dia sangat benci sekolah apalagi harus belajar hal-hal yang rumit. Gadis itu tinggal bersama seorang ibu yang berprofesi sebagai guru SD sedangkan ayahnya sudah meninggal sejak dia masih kecil. Seorang pelajar SMA kelas X itulah dia.


Setelah hampir setengah jam menatap buku di meja belajarnya, dia akhirnya melempar buku itu entah kemana.

“aish... sungguh menjengkelkan. Kenapa hidup itu  harus sekolah dan belajar? Keluh gadis itu,

“Sungguh membosankan lebih baik  jika bersenang-senang di luar,tidak ada pelajaran-pelajaran dan guru-guru yang sungguh membuat jengkel” ujar gadis itu lagi dengan kesal.

“Nani ...saatnya makan malam.keluar dari kamarmu!!”panggil ibu gadis yang ternyata bernama Nani dari luar kamar.

“baik bu..aku akan kesana” jawab Nina seraya bangkit menuju meja makan yang terletak di dapur kecil rumahnya.


Di meja makan sudah terhidang masakan sederhana yang di masak ibunya dan terlihat ibunya sudah duduk siap menyantap makan malam itu. Tapi Nani enggan untuk duduk dan hanya menatap diam apa yang terhidang di meja itu. Sebelum ibunya menegur dia, mungkin dia tidak akan duduk.

“Nani duduk dan makanlah,jangan hanya menatap makanan ini begitu” perintah ibunya.

“baik” jawab Nani singkatseraya duduk di kursinya.


Di tengah asiknya mereka berdua menyuapi mulut masing-masing dalam diam. Akhirnya Ibu Nani membuka percakapan dia antara mereka berdua.

“Nani,kamu membuat ibu kecewa padamu. Kenapa bisa nilai harian dan hasil mid semester mu sangat buruk? Jagu kenapa kelakuanmu di kelas sanga buruk?” tanya  Ibu Nani sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, dia masih ingat apa yang wali kelas anaknya itu katakan saat dia di panggil ke sekolah pagi tadi. Wali kelas itu mengatakan bahwa Nina sering tidur di kelas,mencontek dan membuat gaduh kelas,itulah yang membuat Ibu Nina jengkel pada anaknya itu.

“Nani,jawab ibu”ujar ibunya lagi sedikit meninggikan suaranya.

“Nani hanya benci sekolah bu..”jawab Nani dengan santai,

“ Nani benci belajar,belajar itu membosankan” ujarnya lagi dengan sedikit berteriak.

“Nani kamu tidak boleh begitu,bagaimana masa depan kamu nanti kalau tidak sekolah!!”bentak ibu Nani,marah karena mendengar perkataan anaknya itu.

“Nani mau masuk kamar saja, selera makan ku sudah tak ada lagi”ujar Nina seraya beranjak dari kursinya menuju kamar.

“Nani...”panggil ibunya yang tidak di hiraukan lagi oleh Nina,

“anak itu,mudah-mudahan saja di akan berubah suatu saat nanti”ujar Ibu Nina untuk memberinya ketabahan.


Matahari telah menampakan dirinya di ujung timur bertanda sudah siap mengawali hari orang-orang akan beraktifitas. Di dalam kamar yang cukup besar itu,Nina masih saja berada dalam alam mimpinya. Tapi tidur cantiknya terganggu oleh ulah sang ibu yang membangunkan tidur damainya.

“Nani, ayo bangun nak! Sekarang sudah pagi,nanti kamu terlambat ke sekolah”perintah ibu Nani seraya menggoyang-goyangkan tubuh anaknya itu.

“ibu..kau mengganggu tidurku saja”bentak Nina pada ibunya.

“Nani,cepatlah mandi nanti kamu terlambat ke sekolah dan di hukum guru lagi” suruh ibu Nani dengan sabar menghadapi anak nya itu.

“baik....”jawab Nani dengan berteriak seraya menuju kamar mandi yang akhirnya di tutupnya pintu kamar mandi itu dengan sangat kuat.

“astaga..” teriak ibu Nani yang terkejut dengan bunyi hentakan keras dari pintu itu.


Di sekolah tepatnya di sebuah kelas terlihat Nani duduk melamun sendiri di bangkunya yang terdapat di pojok kanan paling belakang. Terlihat dia sedang memikirkan sesuatu,entah itu apa yang jelas itu membuatnya menarik nafas dalam dan menghembusnya dengan sangat kuat.

“Mengapa hidup ku tak menyenangkan seperti yang lain” ujar Nani lirih berbicara pada dirinya sendiri.

“ha..ha..ha.. lihat Rara, penyendiri itu sedang melamun,apa dia memikirkan ayahnya”ujar salah satu murid di kelas itu.

“iya, memikirkan ayahnya.memikirkan apa lagi!! Kata ibu ku ayahnya itu tidak tahu siapa dan ibunya adalah seorang yang dapat di sewa”jawab Rara dengan santai.

Seketika itu juga kelas itu dipenuhi dengan gelak tawa dari seluruh murid.mendengar itu Nina tidak dapat lagi menahan emosi yang dia tahan beberapa waktu yang lalu.

“aku bukan lah anak haram,ayah ku meninggal saat aku kecil dan ibuku adalah orang yang baik-baik”teriak Nina kesal

“Benarkah”jawab Rara mengejek.


Karena sangat kesal Nina menyerang Rara. Mereka berdua akhirnya berkelahi yang di soraki seluruh siswa kelas itu tanpa sedikitpun niat melerai perkelahian itu. Perkelahian itu akhirnya di tuntas kan di ruangan BP dengan di dampingi orang tua masing-masing  dengan sedikit nasehat dari guru BP,berjabat tangan dan minta maaf itu lah yang dilakukan dalam ruangan itu.

Sesampai di rumah Ibunya Nani menuntut penjelasan tentang apa yang terjadi di sekolah tadi pada anak nya. Dia heran mengapa Nani tidak pernah menceritakan masalah apa yang dia hadapi di sekolah. Diapun baru menyadari berubahnya sikap Nani selama ini karena masalah itu,karena di ejek dan di jauhi seisi sekolah dan tidak ada satupun teman yang anaknya itu miliki.

“maafkan aku ibu” ujar Nani dengan berurai air mata

“tidak.ibu yang salah nak,seharusnya ibu bertanya pada mu apa yang terjadi di sekolah” ujar ibu Nani dengan mata berkaca-kaca.

“selama ini aku selalu di ejek dan di jauhi di sekolah karena mereka bilang aku anak haram dan mengatakan hal-hal yang tidak-tidak terhadap ibu,apa itu benar bu..??tanya Nani dengan tersedu-sedu.

“astaga!!apa yang mereka katakan tentu saja itu tidak benar. Kamu anak ibu dan ayah mu yang sudah meninggal saat kamu masih kecil nak”jawab ibunya sambil menarik Nani dalam pelukannya,

“Ingat perkataan ibu ini, jangan percaya pada apa yang orang katakan percaya saja pada apa yang ibu katakan karena ibu mu ini tidak pernah berbohong”ujar ibunya lagi.

“tapi bu kenapa kita tidak pernah mengunjungi pemakamannya” tanya Nani

“ibu sudah bilang berulang-ulang kali kalau makam ayahmu ada di kampung,bukankah kamu tidak mau jika ibu mengajakmu ke kampung halaman ayahmu” jawab Ibu Nani dengan tegas.

“maaf bu,aku mau jika ibu mengajak aku pulang kampung lagi sambil mengunjung ayahkan”ujar Nani dengan senyuman.

“oky”jawab ibunya dengan mempererat pelukannya pada anaknya


Keesokan hari nya Nani tidak mau masuk sekolah tetapi karena di paksa oleh ibunya akhirnya dia mau masuk sekolah. Sekarang Nani ada di depan kelasnya sendiri,dia takut masuk karena pasti dia akan di ejek lagi oleh teman-temannya apalagi Rara karena dia lah Nani menjadi bahan ejekan sekarang. Dulu Rara adalah sahabat Nani mereka berdua sangat dekat. Tapi ada kejadian yang membuat persahabatan mereka putus yaitu saat SMP mereka berdua mengikuti acara mencari bakat jadi Rara dan Nani membentuk grup bernyanyi . setelah mengikuti acara itu ternyata yang di pilih juri hanya bisa satu yang kebetulan Nani,Rara melarang Nani melanjutkan mengikuti acara itu karena dia sudah tersingkir tetapi Nani tetap mengikutinya.Oleh karena itu Rara mulai menjauhi Nani karena merasa di hianati oleh sahabatnya sendiri. Rara mulai membenci Nani hingga SMA dia menyebarkan rumor yang tidak benar tentang Nani agar Nani di jauhi dan celakanya lagi Nani sempat hampir percaya pada rumor itu.


Setelah lama berdiri di depan kelas Nani akhirnya memberanikan diri masuk dalam kelas dan di lihatnya teman-teman kelasnya menatamnya seakan telah menunggu kedatangannya. Di depan mereka semua ada Rara yang tersenyum pada Nani.

“Nani,maafkan aku selama ini karena memusuhi kamu padahal kamu tidak salah apa-apa” ujar Rara yang membuat Nani terkejut.

“iya,maafkan kami juga,maafkan kami semua”teriak teman-teman lainnya

Mendengar hal itu Nani pun langsung menangis karena dia tidak menyangka mereka semua meminta maaf padanya terutama Rara.

“aku sudah memaafkan kalian”jawab Nani terisak

“terima kasih” ujar semuanya sembari memeluk Nani yang sukses membuat Nani sesak napas

“Nani,tentang rumor itu..”ujar Rara menggantung kan kalimatnya

“sudah tidak usah di ingat lagi”ujar Nani dengan senyuman sambil memeluk Rara.


Setelah kejadian itu Nani sangat berubah sekarang dia sangat semangat untuk sekolah,tidak membolos,mencontek,dan  sekarang dia sangat sopan,baik dan tentu saja termasuk murid terpintar di kelas. Di sekolah dia memiliki banyak teman dan Rara tetap menjadi sahabat baiknya.


Saat liburan semester tiba  Nani liburan ke kampung halaman ayah bersama ibunya.sesampai di sana Nani langsung dia ajak ke makam ayahnya dan berdoa disana. Nani menghabiskan liburan untuk menikmati pemandang yang ada di kampung sungguh indah. Dia sangat menyesal karena tidak mau di ajak kesana dulu. Menurutnya hidupnya sudah lengkap dia mempunyai ibu yang baik,ayah dan teman-teman yang sayang pada nya. Tuhan terima kasih karena memberi ku semua orang yang aku sayangi dan menjadikan ku lebih kuat dalam menghadap masalah,itulah doa Nani yang dia panjatkan dengan bahagia.



Selesai




0 comments:

Post a Comment

 

My Stories Published @ 2014 by Ipietoon