APA
YANG TERJADI??
Seorang gadis sedang
mebolak-balik buku belajarnya dengan sangat frustasi terlihat dengan cara nya
membolak-baliknya dengan kasar sehingga ada beberapa lembar yang sobek. Gadis
itu adalah seorang yang kasar,pemarah dan pemalas. Dia sangat benci sekolah apalagi
harus belajar hal-hal yang rumit. Gadis itu tinggal bersama seorang ibu yang
berprofesi sebagai guru SD sedangkan ayahnya sudah meninggal sejak dia masih
kecil. Seorang pelajar SMA kelas X itulah dia.
Setelah hampir setengah
jam menatap buku di meja belajarnya, dia akhirnya melempar buku itu entah
kemana.
“aish... sungguh
menjengkelkan. Kenapa hidup itu harus
sekolah dan belajar? Keluh gadis itu,
“Sungguh membosankan
lebih baik jika bersenang-senang di
luar,tidak ada pelajaran-pelajaran dan guru-guru yang sungguh membuat jengkel”
ujar gadis itu lagi dengan kesal.
“Nani ...saatnya makan
malam.keluar dari kamarmu!!”panggil ibu gadis yang ternyata bernama Nani dari
luar kamar.
“baik bu..aku akan
kesana” jawab Nina seraya bangkit menuju meja makan yang terletak di dapur
kecil rumahnya.
Di meja makan sudah
terhidang masakan sederhana yang di masak ibunya dan terlihat ibunya sudah
duduk siap menyantap makan malam itu. Tapi Nani enggan untuk duduk dan hanya
menatap diam apa yang terhidang di meja itu. Sebelum ibunya menegur dia,
mungkin dia tidak akan duduk.
“Nani duduk dan
makanlah,jangan hanya menatap makanan ini begitu” perintah ibunya.
“baik” jawab Nani
singkatseraya duduk di kursinya.
Di tengah asiknya
mereka berdua menyuapi mulut masing-masing dalam diam. Akhirnya Ibu Nani
membuka percakapan dia antara mereka berdua.
“Nani,kamu membuat ibu
kecewa padamu. Kenapa bisa nilai harian dan hasil mid semester mu sangat buruk?
Jagu kenapa kelakuanmu di kelas sanga buruk?” tanya Ibu Nani sambil menggeleng-gelengkan
kepalanya, dia masih ingat apa yang wali kelas anaknya itu katakan saat dia di
panggil ke sekolah pagi tadi. Wali kelas itu mengatakan bahwa Nina sering tidur
di kelas,mencontek dan membuat gaduh kelas,itulah yang membuat Ibu Nina jengkel
pada anaknya itu.
“Nani,jawab ibu”ujar
ibunya lagi sedikit meninggikan suaranya.
“Nani hanya benci
sekolah bu..”jawab Nani dengan santai,
“ Nani benci
belajar,belajar itu membosankan” ujarnya lagi dengan sedikit berteriak.
“Nani kamu tidak boleh
begitu,bagaimana masa depan kamu nanti kalau tidak sekolah!!”bentak ibu
Nani,marah karena mendengar perkataan anaknya itu.
“Nani mau masuk kamar
saja, selera makan ku sudah tak ada lagi”ujar Nina seraya beranjak dari
kursinya menuju kamar.
“Nani...”panggil ibunya
yang tidak di hiraukan lagi oleh Nina,
“anak itu,mudah-mudahan
saja di akan berubah suatu saat nanti”ujar Ibu Nina untuk memberinya ketabahan.
Matahari telah
menampakan dirinya di ujung timur bertanda sudah siap mengawali hari
orang-orang akan beraktifitas. Di dalam kamar yang cukup besar itu,Nina masih
saja berada dalam alam mimpinya. Tapi tidur cantiknya terganggu oleh ulah sang
ibu yang membangunkan tidur damainya.
“Nani, ayo bangun nak!
Sekarang sudah pagi,nanti kamu terlambat ke sekolah”perintah ibu Nani seraya
menggoyang-goyangkan tubuh anaknya itu.
“ibu..kau mengganggu
tidurku saja”bentak Nina pada ibunya.
“Nani,cepatlah mandi
nanti kamu terlambat ke sekolah dan di hukum guru lagi” suruh ibu Nani dengan
sabar menghadapi anak nya itu.
“baik....”jawab Nani
dengan berteriak seraya menuju kamar mandi yang akhirnya di tutupnya pintu
kamar mandi itu dengan sangat kuat.
“astaga..” teriak ibu Nani
yang terkejut dengan bunyi hentakan keras dari pintu itu.
Di sekolah tepatnya di
sebuah kelas terlihat Nani duduk melamun sendiri di bangkunya yang terdapat di
pojok kanan paling belakang. Terlihat dia sedang memikirkan sesuatu,entah itu
apa yang jelas itu membuatnya menarik nafas dalam dan menghembusnya dengan
sangat kuat.
“Mengapa hidup ku tak
menyenangkan seperti yang lain” ujar Nani lirih berbicara pada dirinya sendiri.
“ha..ha..ha.. lihat
Rara, penyendiri itu sedang melamun,apa dia memikirkan ayahnya”ujar salah satu
murid di kelas itu.
“iya, memikirkan
ayahnya.memikirkan apa lagi!! Kata ibu ku ayahnya itu tidak tahu siapa dan
ibunya adalah seorang yang dapat di sewa”jawab Rara dengan santai.
Seketika itu juga kelas
itu dipenuhi dengan gelak tawa dari seluruh murid.mendengar itu Nina tidak
dapat lagi menahan emosi yang dia tahan beberapa waktu yang lalu.
“aku bukan lah anak
haram,ayah ku meninggal saat aku kecil dan ibuku adalah orang yang
baik-baik”teriak Nina kesal
“Benarkah”jawab Rara
mengejek.
Karena sangat kesal
Nina menyerang Rara. Mereka berdua akhirnya berkelahi yang di soraki seluruh
siswa kelas itu tanpa sedikitpun niat melerai perkelahian itu. Perkelahian itu
akhirnya di tuntas kan di ruangan BP dengan di dampingi orang tua
masing-masing dengan sedikit nasehat
dari guru BP,berjabat tangan dan minta maaf itu lah yang dilakukan dalam
ruangan itu.
Sesampai di rumah
Ibunya Nani menuntut penjelasan tentang apa yang terjadi di sekolah tadi pada
anak nya. Dia heran mengapa Nani tidak pernah menceritakan masalah apa yang dia
hadapi di sekolah. Diapun baru menyadari berubahnya sikap Nani selama ini karena
masalah itu,karena di ejek dan di jauhi seisi sekolah dan tidak ada satupun
teman yang anaknya itu miliki.
“maafkan aku ibu” ujar
Nani dengan berurai air mata
“tidak.ibu yang salah
nak,seharusnya ibu bertanya pada mu apa yang terjadi di sekolah” ujar ibu Nani
dengan mata berkaca-kaca.
“selama ini aku selalu
di ejek dan di jauhi di sekolah karena mereka bilang aku anak haram dan
mengatakan hal-hal yang tidak-tidak terhadap ibu,apa itu benar bu..??tanya Nani
dengan tersedu-sedu.
“astaga!!apa yang
mereka katakan tentu saja itu tidak benar. Kamu anak ibu dan ayah mu yang sudah
meninggal saat kamu masih kecil nak”jawab ibunya sambil menarik Nani dalam
pelukannya,
“Ingat perkataan ibu
ini, jangan percaya pada apa yang orang katakan percaya saja pada apa yang ibu katakan
karena ibu mu ini tidak pernah berbohong”ujar ibunya lagi.
“tapi bu kenapa kita
tidak pernah mengunjungi pemakamannya” tanya Nani
“ibu sudah bilang
berulang-ulang kali kalau makam ayahmu ada di kampung,bukankah kamu tidak mau
jika ibu mengajakmu ke kampung halaman ayahmu” jawab Ibu Nani dengan tegas.
“maaf bu,aku mau jika
ibu mengajak aku pulang kampung lagi sambil mengunjung ayahkan”ujar Nani dengan
senyuman.
“oky”jawab ibunya
dengan mempererat pelukannya pada anaknya
Keesokan hari nya Nani
tidak mau masuk sekolah tetapi karena di paksa oleh ibunya akhirnya dia mau
masuk sekolah. Sekarang Nani ada di depan kelasnya sendiri,dia takut masuk
karena pasti dia akan di ejek lagi oleh teman-temannya apalagi Rara karena dia
lah Nani menjadi bahan ejekan sekarang. Dulu Rara adalah sahabat Nani mereka
berdua sangat dekat. Tapi ada kejadian yang membuat persahabatan mereka putus
yaitu saat SMP mereka berdua mengikuti acara mencari bakat jadi Rara dan Nani
membentuk grup bernyanyi . setelah mengikuti acara itu ternyata yang di pilih
juri hanya bisa satu yang kebetulan Nani,Rara melarang Nani melanjutkan
mengikuti acara itu karena dia sudah tersingkir tetapi Nani tetap mengikutinya.Oleh
karena itu Rara mulai menjauhi Nani karena merasa di hianati oleh sahabatnya sendiri.
Rara mulai membenci Nani hingga SMA dia menyebarkan rumor yang tidak benar
tentang Nani agar Nani di jauhi dan celakanya lagi Nani sempat hampir percaya
pada rumor itu.
Setelah lama berdiri di
depan kelas Nani akhirnya memberanikan diri masuk dalam kelas dan di lihatnya
teman-teman kelasnya menatamnya seakan telah menunggu kedatangannya. Di depan
mereka semua ada Rara yang tersenyum pada Nani.
“Nani,maafkan aku
selama ini karena memusuhi kamu padahal kamu tidak salah apa-apa” ujar Rara
yang membuat Nani terkejut.
“iya,maafkan kami
juga,maafkan kami semua”teriak teman-teman lainnya
Mendengar hal itu Nani
pun langsung menangis karena dia tidak menyangka mereka semua meminta maaf
padanya terutama Rara.
“aku sudah memaafkan
kalian”jawab Nani terisak
“terima kasih” ujar
semuanya sembari memeluk Nani yang sukses membuat Nani sesak napas
“Nani,tentang rumor
itu..”ujar Rara menggantung kan kalimatnya
“sudah tidak usah di
ingat lagi”ujar Nani dengan senyuman sambil memeluk Rara.
Setelah kejadian itu
Nani sangat berubah sekarang dia sangat semangat untuk sekolah,tidak
membolos,mencontek,dan sekarang dia
sangat sopan,baik dan tentu saja termasuk murid terpintar di kelas. Di sekolah
dia memiliki banyak teman dan Rara tetap menjadi sahabat baiknya.
Saat liburan semester
tiba Nani liburan ke kampung halaman
ayah bersama ibunya.sesampai di sana Nani langsung dia ajak ke makam ayahnya
dan berdoa disana. Nani menghabiskan liburan untuk menikmati pemandang yang ada
di kampung sungguh indah. Dia sangat menyesal karena tidak mau di ajak kesana
dulu. Menurutnya hidupnya sudah lengkap dia mempunyai ibu yang baik,ayah dan
teman-teman yang sayang pada nya. Tuhan terima kasih karena memberi ku semua
orang yang aku sayangi dan menjadikan ku lebih kuat dalam menghadap masalah,itulah
doa Nani yang dia panjatkan dengan bahagia.
Selesai
0 comments:
Post a Comment