***

Annyeong chingudeul...
Terima kasih telah berkunjung ke blog ini
Blog ini berisi sinopsis drama dan movie/film Korea, Jepang, Taiwan, Cerpen, Dongeng dan Puisi
dan Juga curhatan hati author lewat rangkaian kata-kata tidak jelas*hehee :)
Jadi semoga blog sederhana ini bermanfaat bagi semua orang.
Happy Reading..!!


Thursday 5 May 2016

Sinopsis Film CLOVER - Movie Jepang Romantis



Ehm..kali ini balik lagi dengan sinopsis movie Jepang yang berjudul CLOVER. Film clover ini menurutku cukup menarik jika ditulis sinopsisnya karena dari segi cerita memang menarik dan aku sungguh suka. Untuk kesekian kalinya aku menyukai film jepang. Sinopsis ini aku potong menjadi beberapa bagian tapi dijamin aku selesain sampai ending kok so.. happy reading :)

Detail
  • Romaji: Kuroba
  • Director: Takeshi Furusawa
  • Writer: Toriko Chiya (manga), Taeko Asano
  • Producer: Akiko Ikuno, Tamako Tsujimoto, Yoshiyuki Watanabe
  • Cinematographer: Mitsuru Komiyama
  • Release Date: November 1, 2014
  • Runtime: 120 min.
  • Language: Japanese
  • Country: Japan

Cast  :



  • Emi Takei as Saya Suzuki      

  • Tadayoshi Okura as Susumu Tsuge   
 
  • Kento Nagayama as Haruki Hino
       

  • Natsuna Watanabe as Shiori Tsutsui  

  • Masahiko Nishimura as Section Chief Matsushita
  • Yusuke Kamiji as Yoshimichi Tsutsui           
  • Haruka Kinami as Ichiyo Tanigami   
  • Erena Mizusawa as Ririka Matsuzawa          
  • Yasuko Mitsuura         as Sakurako Kisaragi
  • Anna Konno as Rumi Kashiwabara
  • Risa Naito as Kaoru Ueda     
  • Kenji Murakami as Mitsunari Goda   
  • Taku Suzuki as Tazaki           
  • Rie Shibata as fortune-teller  
  • Kai Shishido as Company President Komatsu

 PART I


Dimulai dari tiga orang gadis cantik mencoba mendelik kisah percintaan mereka di rumah ramalan, seorang peramal keberuntungan. Suzuki Saya (Emi Takei) salah satunya gadis itu. 



Peramal (Rie_Shibata) tersebut mengatakan kisah percintaan Suzuki akan seperti hubungan roller coaster. Sambil memutar-mutar tangannya kesebuah lampu ‘ajaib’ dengan membacakan berbagai mantra, peramal itu melanjutkan kalau Suzuki akan memiliki kecemasan dan juga kabut dalam hatinya. “Setelah menghilang,seorang laki-laki akan muncul, ia akan menjadi yang terbaik dan terburuk dalam takdir hidupmu, oleh karena itu seperti roller coaster.”


Suzuki dengan bingung dan penuh tanda tanya sama sekali tidak mengerti maksud dari si peramal maka mereka pun bergegas pergi.
Diperjalanan ketiga gadis itu membicarakan hasil yang dikatakan peramal pada mereka. Salah satu gadis yang bernama Ririka Matsuzawa (Erena Mizusawa)  mengatakan bahwa Suzuki sangat beruntung karena masih ada seseorang yang ada dalam takdirnya,sedangkan dirinya peramal mengatakan ia memiliki kutukan. Sedangkan gadis yang satunya lagi yang bernama Ichiyo Tanigami (Haruka Kinami) diramal akan menikah saat umurnya 40 tahun. Suzuki hanya menanggapinya dengan mengatakan ia tidak memikirkan cinta untuk sekarang. Temannya heran dan mengatakan,” Apa ada seseorang tidak bisa kau lupakan?”
Tiba-tiba Ririka berhenti berjalan sambil meneriakkan nama Hino Haruki. Ternyata didinding besar ditengah jalan terpampang jelas wajah Hino Haruki (Kento Nagayama) dalam film barunya.



“ahh, aku ingin sekali pacaran dengan orang seperti Hino Haruki.”ujar Ririka. Tidak mungkin itulah jawabannya, ujar Ichiyo. Sedangkan Suzuki hanya memandangi tv besar itu dengan senyum. 


Seketika itu juga flashback saat Suzuki masih muda. Suzuki muda dan seorang pria sedang sibuk mencari semanggi berdaun empat. 



Namun, tiba-tiba saja beberapa polisi menghampiri mereka dan menangkap pria itu. Suzuki muda terkejut dan meneriakan nama Haruki. 





Sedangkan polisi mengatakan untuk segera hubungi kantor karena mereka sudah menemukan orang yang hilang.
“ Suzuki Saya-san, ‘kan? Orang tua mu mengawatirkan mu.” Ujar seorang pria dan polisi wanita saat sudah tepat didepan Suzuki.


Flashback end. Suzuki masih menatap kilasan film itu. “aku akan menemuimu.” Dialog di tv besar itu. ‘Kekasih abadi,musim semi ini Roadshow yang dijanjikan.’


**
Suzuki terburu-buru memasuki sebuah bangunan mewah. Dengan sedikit berlari perlahan-lahan ia masuk kebagian dalam gedung tersebut. Terlihat sekali ia sedikit gelisah dan juga takut-takut.


Saat sudah berada ditingkat dua bangunan mewah itu, Suzuki bernarasi, ‘ Di sinilah aku bekerja hotel Toyo dengan 7000 pegawai. Sebuah jaringan hotel terkemuka yang dikelola sebuah keluarga.’ Sedangkan Suzuki terus berjalan menuju ruang ganti ia terkejut karena hampir saja ia bertemu dengan direktur utamanya. Suzuki pun menghindar dengan melalui jalan lain.
 ‘Direktur Utama hotelnya, Yoshimichi Tsutsui (Yusuke Kamiji) sedangkan adiknya menunjuk dirinya sendiri sebagai direktur. Tanpa persetujuan dari atasan kau tak bisa bertahan. Para pegawai bersusah payah agar bisa dipromosikan. Ah dan tidak ada hubungannya dengan ku.’

Suzuki berlari dan memasuki sebuah ruangan, loker karyawan. Tidak lama kemudian Suzuki keluar dengan setelah baju karyawan hotel itu. Suzuki memasuki ruangan Departemen Perencanaan Kegiatan. Tentu Suzuki langsung disambut atasannya dengan kemarahan.
“Kau terlambat! Sudah aku bilang untuk datang 30 menit lebih awal saat ada kegiatan.” 


Kembali Suzuki bernarasi, bahwa yang memarahinya itu adalah atasannya Susumu Tsuge (Tadayoshi Okura) umur 29 tahun.
“ Baik, aku minta maaf.”
“Perayaan hari ini mundur dari pukul 2 menjadi pukul 1, apa ruangannya sudah siap?”
“Akan ku pastikan dulu.”
 Mendengar jawaban itu, Susumu Tsuge  kembali marah pada Suzuki dengan mengatakan kenapa baru melakukannya sekarang, Sudah ia lakukan sendiri dan sekarang bangkunya kurang. Suzuki sempat heran kok bisa kurang? Namun setelah Tsuge mengatakan untuk segera keruangan persediaan dan mengambil kursi, segera Suzuki berlari keluar namun tak lama Tsuge menegurnya untuk tidak berlari di aula.
Tsuge juga keluar dari ruangan departemen itu namun menuju sisi yang berbeda, disaat itu didepan Suzuki yang sedang menatap Tsuge dengan tatapan tidak sukanya melintas dua karyawan wanita yang mengatakan kalau Tsuge-san itu sungguh keren.


“Kau bisa bilang keren karena tidak tahu sisi sadisnya.”batin Suzuki disaat bersamaan terlihat Suzuki sedang menenteng taman didepan lift. 

Tanaman itu sungguh membuat Suzuki kerepotan namun saat pintu lift terbuka tampaklah Tsuge yang berada didalamnya, dengan santainya ia menyuruh Suzuki menggunakan tangga. Dengan tampang sadis Tsuge menekan kembali tombol liftnya meninggalkan Suzuki dengan tampang kaget.

Satu lagi saat kedatangan CEO Pemasaran, otomatis mereka semua menunduk hormat tapi karena Suzuki kurang membungkukan badan dengan santainya Tsuge memegang kepala Suzuki dan mendorangnya kebawah.


Lagi
“Kau lupa ‘U’ dikata Congratulations.” Ujar Tsuge sambil melipat tangan di dada. “hanya kau si tukang salah eja.” Ujarnya kembali. 

Dan juga saat Suzuki menerima telpon Tsuge kembali mengoreksi kesalahan Suzuki dengan mengatakan tidak perlu mengatakan hallo. Maka Suzuki pun melanjutkan, “Bisakah saya mendapatkan nama anda?.” Namun sekali lagi Tsuge mengoreksinya. Versi Tsuge adalah ‘bolehkah saya minta.’


Maka tampillah Tsuge yang selalu mengatakan kata yang sama, “Apa kau bodoh!.”

Suzuki hanya bisa melampiaskan kekesalannya itu dengan meninju-ninju foto Tsuge dirumahnya. “Memangnya kau guru.” Teriaknya.

Sebuah acara telah dilaksanakan, terlihat disana banyak sekali tamu-tamunya terutama orang asing. Terlihat Suzuki Saya sedang melayani sekeluarga orang bule.



“Jadi putri anda alergi dengan produk susu?.” Tanya Suzuki yang dibenarkan oleh kedua orangtua anak perempuan itu. Ibu dari anak perempuan itu kemudian mengatakan apakah sayurannya juga organik? Mendengar hal itu Suzuki sedikit terkejut. Dia menjawab dengan ragu dan mengatakan akan memeriksanya lagi. Suzuki kemudian menghampiri Tsuge yang sedang memperhatikan dari sudut ruangan.
“Pelanggan berkelas selalu memiliki kebutuhan khusus” kata-kata itu yang menyambut Suzuki. “ Kau tidak mengkonfirmasinya dari awal?”


Seperti biasa Suzuki hanya bisa minta maaf dan mengatakan pikirannya itu terlalu terpaku dengan alergi. Tentu permintaan maaf itu tak digugris dan malah Tsuge mengatakan kapasitas otak Suzuki tak lebih dari seekor hewan. Meski kesal Suzuki kemudain mengabaikan hal itu dan segera pergi ketoko sayur organik terdekat karena waktunya hanya 30 menit.
Kesialan Suzuki tak sampai disitu sesampainya di toko, toko sayuran itu baru saja tutup dan truk pengangkut sayuran itu berangkat tepat didepannya. 



Karena begitu tergesa-gesa dengan nekat Suzuki mengendarai?? (ngga tahu namanya apa? Ngga mau sok” tahu kalau ujung”nya nyari di mbah google) untuk mengejar truk.


Hampir saja Suzuki tertabrak truk yang dikejarnya untung supirnya dengan cepat meng-rem mobil itu. Suzuki sangat berterima kasih karena supir truk itu mau berhenti.



       Kembali lagi ke acara peresmian untuk kerja sama Jepang-Amerika dalam produksi Anime Bag Kappa. Suzuki sedang menghidangkan salad,sayuran organik dari Aomori untuk keluarga bule tadi juga memberi mereka hadiah.




Suzuki kemudian berdiri di samping Tsuge. Untuk kesekian kalinya lagi Tsuge memarahi Suzuki karena kecerobohannya itu. “Kau sangat tidak efisien.”
Dan itu dibenarkan Suzuki. “Tapi hewan tidak bisa sejauh ini.” Gumamnya. Tsuge kemudian menyuruh Suzuki pergi ke aula.

Diaula,kata-kata Suzuki yang pertama adalah menyuruh Tsuge untuk tidak memarahinya secara berlebihan.
“Kapasitas otak ku sama dengan hewan.”
“Bukan sama dengan ‘hewan’ tapi lebih lebih dari itu... ingatan mu bahkan buruk’kan?


“Lalu kenapa.”
“Maukah kau pacaran denganku???” ujar Tsuge tiba-tiba yang membuat lawan bicaranya bingung. 


“Maksudnya pacaran apa? Kau tak bilang ‘hanya bercanda!’ atau semacamnya’kan?” Suzuki mengatakannya dengan sedikit tertawa.

 Namun Tsuge tetap menampilkan wajah dingin dan seriusnya. Tsuge tidak suka melihat Suzuki menanggapinya seolah-olah itu lucu.
“Maksudku pacaran! Ya pacaran.” Lama Suzuki menanggapi apa yang baru saja Tsuge katakan karena dia sungguh bingung dan merasa sedikit aneh. Lalu dia menanyakan apakah bosnya itu menyukainya? 



“ Meski aku tidak suka,jika kita pacaran dan mencari kecokokan ada kemungkinan untuk menikah.” Pernyataan itu membuat Suzuki sungguh terkejut, Menikah? Dia belum pernah memikirkan hal itu.

“Aku tidak mau membuang waktuku untuk kencan tak berguna. Aku berpikir untuk keluar negeri dan jika ada pasangan akan membuat impian menjadi kuat.”

Tsuge memuji Suzuki walau tata caranya buruk tapi sangat baik dalam membaur. Namun Suzuki tidak terima karena hal itu terkesan kalau Tsuge hanya memanfaatkannya untuk kepentingannya sendiri. Apa kau membenci ku? Tsuge menanyakan hal itu dan dijawab Suzuki dengan mengatakan dia tidak bisa bilang suka atau benci karena Tsuge adalah atasannya.

Suzuki kemudian menceritakan kejadian itu dengan kedua temannya yang juga karyawan hotel tersebut, Ichiyo dan Ririka.



Tentu saja mereka berdua memuji-muji Tsuge. Dan sebaliknya Suzuki malah mengatakan Tsuge itu mengerikan, dengan membodohi orang dengan kata-katanya.
“Aku lulusan Universitas Waseda. Aku pintar!” Suzuki mengikuti gaya bicara Tsuge yag sangat tidak ia sukai. Ririka-can juga mengatakan Tsuge sangat beruntung karena lulusan baru biasanya ditempatkan dipedesaan tapi dia langsung ke cabang utama.

“Berarti dia adalah mahasiswa elit. Tinggal di apartemen besar juga dia tinggi dan tampan.. tak ada yang salah dengan kepribadiannya” Pujinya lagi.
Mereka bertigapun lanjut dengan mengamati orang-orang yang berada ditingkat bawah. Mata Ririka begitu jeli mengamati pria-pria yang lewat dan memberikan nilai pada pria” itu. 


Dan rata” yang nilai yang diberikan adalah C bahkan D ditambah – atau +. Namun saat Tsuge lewat langsung saja nilai yang diberikan adalah A+ dan kelebihan utamanya atasan mereka itu masih lajang.




Mereka berduapun bertanya pada Suzuki bagaimana?? Dan dijawab Suzuki, dia akan menolaknya.

Setelah mengerjakan tugasnya, Suzuki berdiri disudut ruangan aula itu dan menonton film yang dimainkan Hino Haruki di hp-nya.




Suzuki bernarasi..’Ada seseorang yang tidak bisa kulupakan. Meski malu untuk mengatakannya. Dahulu kala ada sebuah cerita yang sudah berakhir,cinta pertama ku yang merupakan..??’
Tiba-tiba ada yang memanggil Suzuki ternyata Sakurako Kisaragi (Yasuko Mitsuura) karyawan hotel itu juga. Dia menyuruh Suzuki untuk mengantar barang milik tamu bernama Shizuku Mitsumi yang menginap di Royal Suite.

Seorang gadis cantik keluar dari Royal Suite itu, Suzuki memberikan barang milik tamu tersebut. Dan saat itu juga dari dalam kamar melintas Hino Haruki yang sedang sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil, memakai jubah mandi. Suzuki menatap Hino Haruki yang juga menatapnya. 


Sampai disitu dulu aja ya.. aku lanjutin kalau udah ada mood untuk nulis. Maaf kalau cara penulisan + kata”nya masih amat berantakan soalnya yang aku punya hanya modal hobby nulis. Goodbye... jika ada saran atau kritik silahkan komen, tinggalkan jejak ya..
:)

1 comments:

Unknown said... Balas

Aktrisnya lucu banget... imut. :D
Film Jepang

Post a Comment

 

My Stories Published @ 2014 by Ipietoon