Detail
- Romaji: Kuroba
- Director: Takeshi Furusawa
- Writer: Toriko Chiya (manga), Taeko Asano
- Producer: Akiko Ikuno, Tamako Tsujimoto, Yoshiyuki Watanabe
- Cinematographer: Mitsuru Komiyama
- Release Date: November 1, 2014
- Runtime: 120 min.
- Language: Japanese
- Country: Japan
Cast :
- Emi Takei as Saya Suzuki
- Tadayoshi Okura as Susumu Tsuge
- Kento Nagayama as Haruki Hino
- Natsuna Watanabe as Shiori Tsutsui
- Masahiko Nishimura as Section Chief Matsushita
- Yusuke Kamiji as Yoshimichi Tsutsui
- Haruka Kinami as Ichiyo Tanigami
- Erena Mizusawa as Ririka Matsuzawa
- Yasuko Mitsuura as Sakurako Kisaragi
- Anna Konno as Rumi Kashiwabara
- Risa Naito as Kaoru Ueda
- Kenji Murakami as Mitsunari Goda
- Taku Suzuki as Tazaki
- Rie Shibata as fortune-teller
- Kai Shishido as Company President Komatsu
PART I
Dimulai dari
tiga orang gadis cantik mencoba mendelik kisah percintaan mereka di rumah
ramalan, seorang peramal keberuntungan. Suzuki Saya (Emi Takei) salah satunya
gadis itu.
Peramal (Rie_Shibata)
tersebut mengatakan kisah percintaan Suzuki akan seperti hubungan roller
coaster. Sambil memutar-mutar tangannya kesebuah lampu ‘ajaib’ dengan
membacakan berbagai mantra, peramal itu melanjutkan kalau Suzuki akan memiliki
kecemasan dan juga kabut dalam hatinya. “Setelah menghilang,seorang laki-laki
akan muncul, ia akan menjadi yang terbaik dan terburuk dalam takdir hidupmu,
oleh karena itu seperti roller coaster.”
Suzuki
dengan bingung dan penuh tanda tanya sama sekali tidak mengerti maksud dari si
peramal maka mereka pun bergegas pergi.
Diperjalanan
ketiga gadis itu membicarakan hasil yang dikatakan peramal pada mereka. Salah
satu gadis yang bernama Ririka Matsuzawa (Erena Mizusawa) mengatakan bahwa Suzuki sangat beruntung
karena masih ada seseorang yang ada dalam takdirnya,sedangkan dirinya peramal
mengatakan ia memiliki kutukan. Sedangkan gadis yang satunya lagi yang bernama Ichiyo
Tanigami (Haruka Kinami) diramal akan menikah saat umurnya 40 tahun. Suzuki
hanya menanggapinya dengan mengatakan ia tidak memikirkan cinta untuk sekarang.
Temannya heran dan mengatakan,” Apa ada seseorang tidak bisa kau lupakan?”
Tiba-tiba Ririka
berhenti berjalan sambil meneriakkan nama Hino Haruki. Ternyata didinding besar
ditengah jalan terpampang jelas wajah Hino Haruki (Kento Nagayama) dalam film
barunya.
“ahh, aku
ingin sekali pacaran dengan orang seperti Hino Haruki.”ujar Ririka. Tidak
mungkin itulah jawabannya, ujar Ichiyo. Sedangkan Suzuki hanya memandangi tv
besar itu dengan senyum.
Seketika itu
juga flashback saat Suzuki masih muda. Suzuki muda dan seorang pria sedang
sibuk mencari semanggi berdaun empat.
Namun,
tiba-tiba saja beberapa polisi menghampiri mereka dan menangkap pria itu.
Suzuki muda terkejut dan meneriakan nama Haruki.
Sedangkan
polisi mengatakan untuk segera hubungi kantor karena mereka sudah menemukan
orang yang hilang.
“ Suzuki
Saya-san, ‘kan? Orang tua mu mengawatirkan mu.” Ujar seorang pria dan polisi
wanita saat sudah tepat didepan Suzuki.
Flashback
end. Suzuki masih menatap kilasan film itu. “aku akan menemuimu.” Dialog di tv
besar itu. ‘Kekasih abadi,musim semi ini Roadshow yang dijanjikan.’
**
Suzuki
terburu-buru memasuki sebuah bangunan mewah. Dengan sedikit berlari
perlahan-lahan ia masuk kebagian dalam gedung tersebut. Terlihat sekali ia
sedikit gelisah dan juga takut-takut.
Saat sudah
berada ditingkat dua bangunan mewah itu, Suzuki bernarasi, ‘ Di sinilah aku bekerja hotel Toyo dengan 7000 pegawai.
Sebuah jaringan hotel terkemuka yang dikelola sebuah keluarga.’ Sedangkan
Suzuki terus berjalan menuju ruang ganti ia terkejut karena hampir saja ia
bertemu dengan direktur utamanya. Suzuki pun menghindar dengan melalui jalan
lain.
‘Direktur Utama
hotelnya, Yoshimichi Tsutsui (Yusuke Kamiji) sedangkan adiknya menunjuk dirinya
sendiri sebagai direktur. Tanpa persetujuan dari atasan kau tak bisa bertahan.
Para pegawai bersusah payah agar bisa dipromosikan. Ah dan tidak ada
hubungannya dengan ku.’
Suzuki
berlari dan memasuki sebuah ruangan, loker karyawan. Tidak lama kemudian Suzuki
keluar dengan setelah baju karyawan hotel itu. Suzuki memasuki ruangan
Departemen Perencanaan Kegiatan. Tentu Suzuki langsung disambut atasannya
dengan kemarahan.
“Kau
terlambat! Sudah aku bilang untuk datang 30 menit lebih awal saat ada
kegiatan.”
Kembali
Suzuki bernarasi, bahwa yang memarahinya itu adalah
atasannya Susumu Tsuge (Tadayoshi Okura) umur 29 tahun.
“ Baik, aku minta maaf.”
“Perayaan hari ini mundur dari pukul 2 menjadi pukul 1, apa ruangannya
sudah siap?”
“Akan ku pastikan dulu.”
Mendengar jawaban itu, Susumu Tsuge kembali marah pada Suzuki dengan mengatakan kenapa
baru melakukannya sekarang, Sudah ia lakukan sendiri dan sekarang bangkunya
kurang. Suzuki sempat heran kok bisa kurang? Namun setelah Tsuge mengatakan
untuk segera keruangan persediaan dan mengambil kursi, segera Suzuki berlari
keluar namun tak lama Tsuge menegurnya untuk tidak berlari di aula.
Tsuge juga
keluar dari ruangan departemen itu namun menuju sisi yang berbeda, disaat itu
didepan Suzuki yang sedang menatap Tsuge dengan tatapan tidak sukanya melintas
dua karyawan wanita yang mengatakan kalau Tsuge-san itu sungguh keren.
“Kau bisa
bilang keren karena tidak tahu sisi sadisnya.”batin Suzuki disaat bersamaan
terlihat Suzuki sedang menenteng taman didepan lift.
Tanaman itu
sungguh membuat Suzuki kerepotan namun saat pintu lift terbuka tampaklah Tsuge
yang berada didalamnya, dengan santainya ia menyuruh Suzuki menggunakan tangga.
Dengan tampang sadis Tsuge menekan kembali tombol liftnya meninggalkan Suzuki
dengan tampang kaget.
Satu lagi
saat kedatangan CEO Pemasaran, otomatis mereka semua menunduk hormat tapi
karena Suzuki kurang membungkukan badan dengan santainya Tsuge memegang kepala
Suzuki dan mendorangnya kebawah.
Lagi
“Kau lupa
‘U’ dikata Congratulations.” Ujar Tsuge sambil melipat tangan di dada. “hanya
kau si tukang salah eja.” Ujarnya kembali.
Dan juga
saat Suzuki menerima telpon Tsuge kembali mengoreksi kesalahan Suzuki dengan
mengatakan tidak perlu mengatakan hallo. Maka Suzuki pun melanjutkan, “Bisakah
saya mendapatkan nama anda?.” Namun sekali lagi Tsuge mengoreksinya. Versi
Tsuge adalah ‘bolehkah saya minta.’
Maka
tampillah Tsuge yang selalu mengatakan kata yang sama, “Apa kau bodoh!.”
Suzuki hanya
bisa melampiaskan kekesalannya itu dengan meninju-ninju foto Tsuge dirumahnya.
“Memangnya kau guru.” Teriaknya.
Sebuah acara
telah dilaksanakan, terlihat disana banyak sekali tamu-tamunya terutama orang
asing. Terlihat Suzuki Saya sedang melayani sekeluarga orang bule.
“Jadi putri
anda alergi dengan produk susu?.” Tanya Suzuki yang dibenarkan oleh kedua
orangtua anak perempuan itu. Ibu dari anak perempuan itu kemudian mengatakan
apakah sayurannya juga organik? Mendengar hal itu Suzuki sedikit terkejut. Dia
menjawab dengan ragu dan mengatakan akan memeriksanya lagi. Suzuki kemudian
menghampiri Tsuge yang sedang memperhatikan dari sudut ruangan.
“Pelanggan
berkelas selalu memiliki kebutuhan khusus” kata-kata itu yang menyambut Suzuki.
“ Kau tidak mengkonfirmasinya dari awal?”
Seperti
biasa Suzuki hanya bisa minta maaf dan mengatakan pikirannya itu terlalu
terpaku dengan alergi. Tentu permintaan maaf itu tak digugris dan malah Tsuge
mengatakan kapasitas otak Suzuki tak lebih dari seekor hewan. Meski kesal
Suzuki kemudain mengabaikan hal itu dan segera pergi ketoko sayur organik
terdekat karena waktunya hanya 30 menit.
Kesialan
Suzuki tak sampai disitu sesampainya di toko, toko sayuran itu baru saja tutup
dan truk pengangkut sayuran itu berangkat tepat didepannya.
Karena begitu
tergesa-gesa dengan nekat Suzuki mengendarai?? (ngga tahu namanya apa? Ngga mau
sok” tahu kalau ujung”nya nyari di mbah google) untuk
mengejar truk.
Hampir saja
Suzuki tertabrak truk yang dikejarnya untung supirnya dengan cepat meng-rem
mobil itu. Suzuki sangat berterima kasih karena supir truk itu mau berhenti.
Kembali lagi
ke acara peresmian untuk kerja sama Jepang-Amerika dalam produksi Anime Bag
Kappa. Suzuki sedang menghidangkan salad,sayuran organik dari Aomori untuk
keluarga bule tadi juga memberi mereka hadiah.
Suzuki
kemudian berdiri di samping Tsuge. Untuk kesekian kalinya lagi Tsuge memarahi
Suzuki karena kecerobohannya itu. “Kau sangat tidak efisien.”
Dan itu
dibenarkan Suzuki. “Tapi hewan tidak bisa sejauh ini.” Gumamnya. Tsuge kemudian
menyuruh Suzuki pergi ke aula.
Diaula,kata-kata
Suzuki yang pertama adalah menyuruh Tsuge untuk tidak memarahinya secara
berlebihan.
“Kapasitas
otak ku sama dengan hewan.”
“Bukan sama
dengan ‘hewan’ tapi lebih lebih dari itu... ingatan mu bahkan buruk’kan?
“Lalu
kenapa.”
“Maukah kau
pacaran denganku???” ujar Tsuge tiba-tiba yang membuat lawan bicaranya bingung.
“Maksudnya
pacaran apa? Kau tak bilang ‘hanya bercanda!’ atau semacamnya’kan?” Suzuki
mengatakannya dengan sedikit tertawa.
Namun Tsuge tetap menampilkan wajah dingin dan
seriusnya. Tsuge tidak suka melihat Suzuki menanggapinya seolah-olah itu lucu.
“Maksudku
pacaran! Ya pacaran.” Lama Suzuki menanggapi apa yang baru saja Tsuge katakan
karena dia sungguh bingung dan merasa sedikit aneh. Lalu dia menanyakan apakah
bosnya itu menyukainya?
“ Meski aku
tidak suka,jika kita pacaran dan mencari kecokokan ada kemungkinan untuk
menikah.” Pernyataan itu membuat Suzuki sungguh terkejut, Menikah? Dia belum
pernah memikirkan hal itu.
“Aku tidak
mau membuang waktuku untuk kencan tak berguna. Aku berpikir untuk keluar negeri
dan jika ada pasangan akan membuat impian menjadi kuat.”
Tsuge memuji
Suzuki walau tata caranya buruk tapi sangat baik dalam membaur. Namun Suzuki
tidak terima karena hal itu terkesan kalau Tsuge hanya memanfaatkannya untuk
kepentingannya sendiri. Apa kau membenci ku? Tsuge menanyakan hal itu dan
dijawab Suzuki dengan mengatakan dia tidak bisa bilang suka atau benci karena
Tsuge adalah atasannya.
Suzuki
kemudian menceritakan kejadian itu dengan kedua temannya yang juga karyawan
hotel tersebut, Ichiyo dan Ririka.
Tentu saja
mereka berdua memuji-muji Tsuge. Dan sebaliknya Suzuki malah mengatakan Tsuge
itu mengerikan, dengan membodohi orang dengan kata-katanya.
“Aku lulusan
Universitas Waseda. Aku pintar!” Suzuki mengikuti gaya bicara Tsuge yag sangat
tidak ia sukai. Ririka-can juga mengatakan Tsuge sangat beruntung karena
lulusan baru biasanya ditempatkan dipedesaan tapi dia langsung ke cabang utama.
“Berarti dia
adalah mahasiswa elit. Tinggal di apartemen besar juga dia tinggi dan tampan..
tak ada yang salah dengan kepribadiannya” Pujinya lagi.
Mereka
bertigapun lanjut dengan mengamati orang-orang yang berada ditingkat bawah.
Mata Ririka begitu jeli mengamati pria-pria yang lewat dan memberikan nilai
pada pria” itu.
Dan rata”
yang nilai yang diberikan adalah C bahkan D ditambah – atau +. Namun saat Tsuge
lewat langsung saja nilai yang diberikan adalah A+ dan kelebihan utamanya
atasan mereka itu masih lajang.
Mereka
berduapun bertanya pada Suzuki bagaimana?? Dan dijawab Suzuki, dia akan
menolaknya.
Setelah
mengerjakan tugasnya, Suzuki berdiri disudut ruangan aula itu dan menonton film
yang dimainkan Hino Haruki di hp-nya.
Suzuki
bernarasi..’Ada seseorang yang tidak bisa kulupakan.
Meski malu untuk mengatakannya. Dahulu kala ada sebuah cerita yang sudah
berakhir,cinta pertama ku yang merupakan..??’
Tiba-tiba
ada yang memanggil Suzuki ternyata Sakurako Kisaragi (Yasuko Mitsuura) karyawan
hotel itu juga. Dia menyuruh Suzuki untuk mengantar barang milik tamu bernama
Shizuku Mitsumi yang menginap di Royal Suite.
Seorang
gadis cantik keluar dari Royal Suite itu, Suzuki memberikan barang milik tamu
tersebut. Dan saat itu juga dari dalam kamar melintas Hino Haruki yang sedang
sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil, memakai jubah mandi. Suzuki menatap
Hino Haruki yang juga menatapnya.
Sampai
disitu dulu aja ya.. aku lanjutin kalau udah ada mood untuk nulis. Maaf kalau
cara penulisan + kata”nya masih amat berantakan soalnya yang aku punya hanya
modal hobby nulis. Goodbye... jika ada saran atau kritik silahkan komen,
tinggalkan jejak ya..
:)
1 comments:
Aktrisnya lucu banget... imut. :D
Film Jepang
Post a Comment