***

Annyeong chingudeul...
Terima kasih telah berkunjung ke blog ini
Blog ini berisi sinopsis drama dan movie/film Korea, Jepang, Taiwan, Cerpen, Dongeng dan Puisi
dan Juga curhatan hati author lewat rangkaian kata-kata tidak jelas*hehee :)
Jadi semoga blog sederhana ini bermanfaat bagi semua orang.
Happy Reading..!!


Wednesday 8 June 2016

Sinopsis Film Clover Part III - Movie Romantis Jepang








Ehm..kali ini balik lagi dengan lanjutan sinopsis movie Jepang yang berjudul CLOVER PART III. Mohon maaf bagi yang menunggu kelanjutan sinopsis ini karena lama baru dilanjutin soalnya kemaren” sibuk belajar untuk UAS. Mohon doa-nya ya moga” naik kelas hehehe.. selamat membaca all..

Detail
Romaji: Kuroba
Director: Takeshi Furusawa
Writer: Toriko Chiya (manga), Taeko Asano
Producer: Akiko Ikuno, Tamako Tsujimoto, Yoshiyuki Watanabe
Cinematographer: Mitsuru Komiyama
Release Date: November 1, 2014
Runtime: 120 min.
Language: Japanese
Country: Japan

Cast  :



  • Emi Takei as Saya Suzuki      





  • Tadayoshi Okura as Susumu Tsuge   



  • Kento Nagayama as Haruki Hino
       

  • Natsuna Watanabe as Shiori Tsutsui  






  • Masahiko Nishimura as Section Chief Matsushita
  • Yusuke Kamiji as Yoshimichi Tsutsui           
  • Haruka Kinami as Ichiyo Tanigami   
  • Erena Mizusawa as Ririka Matsuzawa          
  • Yasuko Mitsuura         as Sakurako Kisaragi
  • Anna Konno as Rumi Kashiwabara
  • Risa Naito as Kaoru Ueda     
  • Kenji Murakami as Mitsunari Goda   
  • Taku Suzuki as Tazaki           
  • Rie Shibata as fortune-teller  
  • Kai Shishido as Company President Komatsu



Part III

Suzuki melayang didalam air. Tak berselang lama sebuah kacamata jatuh melewatinya dan kemudian ada sebuah tangan yang menggapai tangan Suzuki. Saat Suzuki membuka matanya ternyata Tsuge lah yang menolongnya. Disini sempat-sempatnya Suzuki memperhatikan rupa Tsuge tanpa kacamata.



Diruang kesehatan saat Suzuki telah tersadar, Tsuge langsung menanyakan alasannya mencebur ke air. “ kenapa kau menyusahkanku? Bodoh sekali aku harus mencebur. Ini bukan lelucon.” Kesal Tsuge. Suzuki menjawab Tsuge tidak seharusnya mencebur yang dibenarkan oleh Tsuge seharusnya dirinya tidak menceburkan diri.


“Seharusnya kau tidak mengikutimu. Aku merasa sakit. Aku tidak ingin ada perempuan lain disampingmu. Terutama...saat ciuman didepan mataku.” Suzuki mengatakan itu sambil memalingkan wajahnya. Tsuge pun mengatakan bahwa Suzuki memang bodoh dan saat itu juga ia bangkit mendekatkan wajahnya ke Suzuki. Tsuge mencium Suzuki untuk beberapa detik.



 “Aku tak bilang bahwa ciuman tadi tak mempunyai perasaan.” Ujar Tsuge setelah melepaskan ciumannya sambil menatap Suzuki yang hanya diam juga menatap Tsuge.


Kembali ke hotel seperti biasa Suzuki sibuk melakukan pekerjaannya. Saat ia akan menaiki lift kebetulan juga Tsuge memasuki lift itu. Suzuki sempat menyapa Tsuge dengan mengucapkan selamat pagi yang dijawab Tsuge pagi juga.
Didalam lift , tiba-tiba Tsuge sudah ada dihadapan Suzuki dan ciuman pun tak dapat dihindarkan sementara lift terus saja berjalan. 



Lucunya itu hanya hayalan mesum Suzuki. Didalam lift Suzuki memanyunkan bibirnya sedangkan Tsuge disebelahnya tetap bersikap dingin. Saat pintu lift terbuka Tsuge langsung keluar meninggalkan Suzuki yang terkejut, tidak ada lagi Tsuge disampingnya terlebih ciuman tadi hanya hayalannya.

Kembali Suzuki dicuekin, Suzui melihat Tsuge didepan  menuju kearahnya dengan senyum bahagia berharap Tsuge akan menegurnya namun senyum Suzuki seketika itu juga hilang karena Tsuge hanya melewatinya begitu saja tanpa ada sapaan atau apalah itu.
Saat pulang kerjapun Suzuki berusaha untuk menghubungi Tsuge. Namun saat Suzuki menelpon Tsuge, saat itu dia sedang makan malam dengan rekan kerjanya. To the point Tsuge menanyakan ada apa Suzuki menelponnya mendengar pertanyaan itu Suzuki pun langsung mengatakan tidak ada apa dan langsung memutuskan sambungan telpon itu. “Kenapa, Kenapa? Apa hanya aku yang senang? Ciuman kemarin maksudnya apa?.” Batin Suzuki menatap hpnya lalu pergi.


Keesokan harinya dihotel sekali lagi Suzuki akan berpapasan dengan bosnya Tsuge. Sempat saling tatap, Suzuki yang sudah telanjur sakit hati hendak memilih untuk menghindar namun ia dipanggil oleh Tsuge.


Tsuge menyerahkan berkas acara untuk diperiksa Suzuki setelah itu ia langsung saja meninggalkan Suzuki. kejutan untuk Suzuki, dalam berkas acara itu ada memo ajakan kencan Tsuge. ‘Pukul 7, datang kepusat buku diseberang sungai’ melihat hal itu Suzuki begitu terkejut, ia membalikan badan hendak melihat keberadaan Tsuge.



Kencan dimulai. Suzuki memasuki toko buku dan mencari-cari keberadaan Tsuge. Tak lama ia melihat Tsuge sedang membaca sebuah majalah, seketika itu juga senyumnya merekah. 



Suzuki menyapa Tsuge dan saat Tsuge melihat keberadaan Suzuki untuk pertama kalinya Tsuge tersenyum (senyumnya manis, suka suka)

Mereka berdua berkencan di taman. Bunga sakura sungguh indah menggugurkan kelopak bunganya membuat suasana begitu romantis (impianku lihat bunga sakura langsung di Jepang *moga” tercapai..).  Suzuki dan Tsuge menikmati kencam mereka dibawah kelopak bunga yang beguguran itu dengan bergandengan tangan.

Angin begitu kencang hingga membuat Suzuki melepas genggaman tangannya pada Tsuge. Sejenak Suzuki memndang ke atas menikmati kelopak bunga sakura yang bertebrangan didepannya, namun ia tersadar Tsuge tak ada disampingnya. 


Saat Suzuki dengan panik mencari keberadaan Tsuge, Tsuge tiba-tiba datang dari belakangnya. Untuk kesekian kalinya Tsuge mengatakan Suzuki itu bodoh dan menyuruhnya jangan melepaskan tangannya. Mereka berduapun kembali berjalan dengan bergandengan tangan. Suzuki merasa aneh karena baru pertama kalinya Tsuge memanggil namanya.

Kencan Suzuki dan Tsuge berakhir dirumahnya Tsuge(selanjutnya skip aja ya.. agar imajinasi makin luas). Pagi harinya terlihat Tsuge sedang mengeringkan rambut Suzuki. untuk memastikan Suzuki menanyakan apa mereka dua pacaran tentu saja di iyakan oleh Tsuge. Maka Suzuki pun meminta untuk melakukan kencan meski dirinya merasa sedikit egois. Kencan seperti naik sepeda juga ketaman hiburan. Saat Suzuki mengatakan taman hiburan! Tsuge terlihat sedikit terkejut. Sadar akan reaksi Tsuge, Suzuki kemudian bermaksud untuk membatalkannya namun Tsuge akhirnya mengiyakan walau dengan ekspresi seperti tidak mau.
Tsuge memenuhi permintaan Suzuki, mereka berdua ada ditaman hiburan. Mereka naik wahana roller coaster. Suzuki terlihat begitu menikmatinya.
Saat sudah turun Tsuge tampak pucat dan lemah. Tsuge pun mengatakan bahwa dia takut ketinggian setelah melihat Suzuki tampak mengawatirkannya. Suzuki memprotes mengapa Tsuge tidak bilang dari awal karena bisa saja mereka tidak akan naik roller coaster itu.

 “Tidak aku punya harga diri sebagai pria. Aku tidak bisa memperlihatkan kelemahanku didepan orang yang kusukai.” Ujar Tsuge. “Yang kau Suka?” dengan senyum lebar Suzuki meminta Tsuge untuk mengatakannya sekali lagi dan tentu saja ditolak. Setelah itu Suzuki menanyakan bagian mana dari dirinya yang baik tapi dijawab Tsuge dengan tidak ada yang baik tapi dalam diri Suzuki ada ketenangan. Hal itu membuat Suzuki semakin ingin menggoda Tsuge. “Karena kau pengecut, aku boleh membuat kesalahan yang menarik,’kan?” ujar Suzuki yang tentu saja disangkal Tsuge.
Susumu Tsuge dan Direktur utama, Yoshimichi Tsutsui sedang membahas tentang dunia perhotelan Jepang diluar negeri. Karena berbagai ide mengagumkan dari Tsuge membuat direktur utama itu ingin menjadikan Tsuge sebagai pemimpin proyek untuk pembangunan hotel di Paris. Meski sempat terkejut, Tsuge segera berterima kasih pada Tsutsui karena memang sudah impiannya mengelola hotel cabang luar negeri. Direktur utama menambahkan hal itu dimulai bulan depan.

Sedangkan Suzuki dan kedua temannya, Ichiyo Tanigami dan Ririka Matsuzawa sedang membahas ulang tahun Suzuki yang tidak lama lagi. Kedua temannya heran mengapa Suzuki tidak memberitahukan hal itu ke pacarnya, Tsuge. Suzuki merasa itu akan terkesan memaksa Tsuge. Maka Ichiyo memberi ide dengan melakukan kencan ganda dengannya. Ia akan berusaha menceritakannya secara halus dengan Tsuge. Mendengar hal itu Ririka juga ingin ikut tapi dilarang Ichiyo.

Mereka bertiga pun sibuk melihat sebuah cincin di majalah. Ririka menyarankan cincin itu sebagai hadiah ulang tahun Suzuki. namun butuh waktu satu bulan untuk membuatnya jadi tidak akan sempat. Suzuki terlihat sangat menginginkan cincin itu.

Tsuge mengantar direktur utama kehalaman parkir, ia begitu terkejut melihat bosnya dibagian perencanaan kegiatan, Matsushita menjadi supir. Direktur utama menjelaskan jika Matsushita menolak untuk dipindahkan ke hotel cabang di Sydney karena putrinya tahun ini akan ujian. Direktur utama meremehkan Matsushita yang lebih memilih keluarga daripada pekerjaan pentingnya. 




Direktur utama, Yoshimichi Tsutsui ternyata mengajak Tsuge untuk makan malah bersama. Di restaurant mereka bertemu Shiori Tsutsui (Natsuna Watanabe) adiknya Yoshimichi Tsutsui yang sedang menjalani kencan perjodohan. Teman kencan Shiori  sepertinya agak” aneh hal itu membuat dirinya malu. Namun saat kakaknya memperkenalkan Tsuge, ia langsung menodongkan wajahnya.
Kencan perjodohan yang dilakukan Shiori  sepertinya tidak berjalan mulus terbukti karena saat ini ia malah bergabung bersama kakaknya dan juga Tsuge. 


Saat kakaknya menjawab panggilan, Shiori  berusaha mengajak ngobrol Tsuge namun dijawab dengan singkat pula oleh Tsuge. Kakaknya Shiori memiliki urusan mendesak jadi dia terpaksa meninggalkan Shiori  dan juga Tsuge bersama. Tsuge segera beranjak dari tempat duduknya namun dicegah Shiori. “Kenapa kau tidak kembali ketempat duduk asalmu, pasanganmu menunggu.” Ujar Tsuge. Shiori  pun menegaskan ia berhak memilih dengan siapa ia makan, karena Tsuge masih pegawainya ia menyuruh patuh. Pasangan Shiori  tadi semakin terlihat menyedihkan.

Tetsu kembali duduk. Ia mengatakan karena perasaan hati yang setengah-setengah, maka sejak awal Shiori  tidak akan memiliki pasangan. Mendengar hal itu membuat Shiori  begitu marah. Ia hendak keluar namun bertabrakan dengan pelayan yang sedang membawa minuman panas. Dengan cepat Tsuge membungkus es batu dengan kain lalu meletakannya di paha Shiori . mekski sempat marah namun Shiori  membiarkan hal itu karena memang yang ia butuhkan. 
Tsuge mengantar Shiori  kerumah sakit dengan mengunakan taksi sambil dipapah Tsuge. 

Berita menghebohkan dibawa oleh Sakurako Kisaragi, karyawan hotel juga ia melihat Nona Shiori dan Tsuge naik taksi bersama. Saat itu diruang ganti juga ada Suzuki sehingga membuat dia terkejut. Ichiyo mencoba menenangkan dengan mengatakan mungkin mereka berdua membicarakan pekerjaan. Argumen itu dibantah Sakurako karena ia melihat sendiri Tsuge merangkul Shiori dengan begitu mesra, ia pun sempat mempraktekannya. Merekaa yang begitu kesal karena jika saingan mereka adalah putri CEO maka mereka tidak punya kesempatan. Suzuki hanya diam sedangkan yang lain begitu loyo.


Suzuki, Tsuge dan yang lain sedang melakukan pemeriksaan makanan hotel. Tsuge menyingkir karena mendapat panggilan dari Shiori. Suzuki mendengar percakapan Tsuge yag menyebut tentang kermarin malam. Meski sempat menolak untuk datang ke Aoyama namun Tsuge akhirnya datang juga karena alasan pekerjaan. Shiori memutuskan menjadi penasehat khusus untuk proyek diparis.

Tsuge bertanya apa yang akan dilakukan Shiori, namun Shiori mengatakan tidak tahu. “ Karena kau penasehat khusus aku memberi saran khusus,’kan?” mendengar hal itu membuat Tsuge tekejut hal itu dikomentari Shiori yang mengatakan jika wajah Tsuge tegang seperti kabel listrik. Shiori mengatakan ia akan mengganti kulkas jadi ia mengundang Tsuge datang. “Apa itu juga bagian dari pekerjaanku?” yang diiyakan oleh Shiori.
Dimalah hari Suzuki memperhatikan buku kecilnya, ia ingat akan kencan gandanya itu tepat pada hari ulang tahunnya. Suzuki mendapatkan seubah pesan dari Haruki Hino. ‘Sehat? Besok ulang tahunmu ya..’


Suzuki dan Haruki sedang bersama dikedai. Seorang nenek begitu senang karena betemu Haruki. Haruki kemudian menyerahkan hadiah ulang tahun untuk Suzuki sebuah boneka kecil yang masih baru dari mesin permainan. Suzuki begitu senang mendapatkan hadiah itu, ia menganggap itu begitu lucu.


Tiba-tiba Suzuki bertanya pada Haruki apa pernah dia diselingkuhi, meski terkejut dan sudah dilarang menjawab Haruki tetap menjawabnya. Haruki berkata pernah tapi orang yang selingkuh itu jika hubungan mereka dengan pasangan tidak serius, laki-laki tak akan selingkuh jika ia serius dengan pasangannya. Suzuki langsung terlihat murung setelah mendengar hal itu. Saat Haruki bertanya apakah pacarnya berselingkuh? Suzuki menjawab tidak. Ia hanya merasa tidak pede pada dirinya sendiri. Suzuki merasa heran orang hebat seperti Tsuge memilih dirinya. Mendengar itu Haruki hanya bisa menyemangati Suzuki untuk tetap semangat.
Tibalah kencan ganda antara Suzuki dan Tsuge serta Ichiyo dan pacarnya. Ichiyo dan pacarnya terlihat manis dengan bergandengan tangan. Mereka berempat memutuskan akan pergi ke Yokohama. 



Saat jalan-jalan Suzuki melihat kedai makanan, ia menawarkan Tsuge untuk menikmatinya namun Tsuge menolak dengan alasan nanti kekenyangan. Selanjutnya Suzuki dan pacarnya Ichiyo masuk ke toko pernak-pernik dan bersenang-senang didalam sedangkan dua lainnya hanya melihat” didepan toko. 


Ichiyo menanyakan kapan ulang tahun Tsuge karena ia mau meramal lewat aplikasi ramalan cinta dan Tsuge menjawab ‘6 April.’ Mendengar jawaban itu Ichiyo terkejut juga Suzuki yang kebetulan keluar toko. 


Ternyata ulang tahun Tsuge dua minggu yang lalu. Ichiyo menyesalkan kenyataan bahwa Tsuge tidak memberitahu Suzuki dan karena hal itu Suzuki merasa tidak aman. Sedangkan Suzuki telah pergi mencari hadiah untuk Tsuge. Suzuki membeli syal untuk hadiah tersebut. Suzuki tidak menyadari jika Tsuge serta Ichiyo dan pacarnya sedang panik mencari dirinya. Tsuge panik mencari Suzuki sedangkan Suzuki sibuk dengan hadiahnya. ‘Selamat ulang tahun.. maaf terlambat’ kartu ucapan untuk Tsuge.


Setelah sekian waktu, Tsuge akhirnya melihat Suzuki yang hendak menghampirinya juga. Tsuge langsung saja memarahi suzuki yang tiba-tiba saja menghilang. Karena itu senyum Suzuki langsung menghilang dan ia juga menyembunyikan bingkisan hadiah itu di belakangnya. 




Mendengar amarah pacarnya itu, Suzuki langsung beranggapan bahwa mereka memang seperti guru dan murid, ia sama sekali tidak mengerti apa yang dipikirkan Tsuge. “Kau bahkan tidak memberitahuku tanggal ulang tahunmu” sesal Suzuki. “dan Apa kau pacaran dengan Shiori-san?” Tsuge menjawab jika ia bersama dengan Shiori hanya karena perintah direktur. Tentu saja jawaban itu membuat Suzuki marah terlebih lagi Tsuge masih saja menganggap hal itu biasa. Suzuki mengatakan teman-temannya beranggapan mereka berdua pacaran hal itu membuatnya kesal. Tsuge mengatakan jika ia melawan perusahaan.. “Pada akhrinnya demi dirimu sendiri..” ujar Suzuki memotong perkataan Tsuge. Setelah itu ia langsung berlari menuju jalan raya. Saat itu ada sebuah mobil melaju didepannya dan??




Ahkirnya part III ini selesai juga. Untuk kesekian kalinnya mohon maaf ya jika masih banyak kekurangn baik dalam penulisan ataupun hal lainnya. Tapi walau begitu diharapkan jangan copas ya hargai karya orang lain karena menulis itu sungguh tidak mudah author mau menulis itu hanya karena memang suka dan sepertinya sinopsis ini endingnya sampai part IV aja jadi bagi yang mau menunggu terima kasih... salam manis buat semua.




2 comments:

Unknown said... Balas

Big thanks!

cici said... Balas

Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny

Post a Comment

 

My Stories Published @ 2014 by Ipietoon