Ehm..kali ini balik lagi dengan lanjutan sinopsis movie Jepang yang berjudul CLOVER PART III. Mohon maaf bagi yang menunggu kelanjutan sinopsis ini karena lama baru dilanjutin soalnya kemaren” sibuk belajar untuk UAS. Mohon doa-nya ya moga” naik kelas hehehe.. selamat membaca all..
Detail
Romaji: Kuroba
Director: Takeshi Furusawa
Writer: Toriko Chiya (manga), Taeko
Asano
Producer: Akiko Ikuno, Tamako
Tsujimoto, Yoshiyuki Watanabe
Cinematographer: Mitsuru Komiyama
Release Date: November 1, 2014
Runtime: 120 min.
Language: Japanese
Country: Japan
Cast :
- Emi Takei as Saya Suzuki
- Tadayoshi Okura as Susumu Tsuge
- Kento Nagayama as Haruki Hino
- Natsuna Watanabe as Shiori Tsutsui
- Masahiko Nishimura as Section Chief Matsushita
- Yusuke Kamiji as Yoshimichi Tsutsui
- Haruka Kinami as Ichiyo Tanigami
- Erena Mizusawa as Ririka Matsuzawa
- Yasuko Mitsuura as Sakurako Kisaragi
- Anna Konno as Rumi Kashiwabara
- Risa Naito as Kaoru Ueda
- Kenji Murakami as Mitsunari Goda
- Taku Suzuki as Tazaki
- Rie Shibata as fortune-teller
- Kai Shishido as Company President Komatsu
Part III
Suzuki melayang didalam air. Tak berselang lama sebuah kacamata jatuh
melewatinya dan kemudian ada sebuah tangan yang menggapai tangan Suzuki. Saat
Suzuki membuka matanya ternyata Tsuge lah yang menolongnya. Disini
sempat-sempatnya Suzuki memperhatikan rupa Tsuge tanpa kacamata.
Diruang kesehatan saat Suzuki telah tersadar, Tsuge langsung menanyakan
alasannya mencebur ke air. “ kenapa kau menyusahkanku? Bodoh sekali aku harus
mencebur. Ini bukan lelucon.” Kesal Tsuge. Suzuki menjawab Tsuge tidak seharusnya
mencebur yang dibenarkan oleh Tsuge seharusnya dirinya tidak menceburkan diri.
“Seharusnya kau tidak mengikutimu. Aku merasa sakit. Aku tidak ingin ada
perempuan lain disampingmu. Terutama...saat ciuman didepan mataku.” Suzuki
mengatakan itu sambil memalingkan wajahnya. Tsuge pun mengatakan bahwa Suzuki
memang bodoh dan saat itu juga ia bangkit mendekatkan wajahnya ke Suzuki. Tsuge
mencium Suzuki untuk beberapa detik.
“Aku tak bilang bahwa ciuman tadi tak
mempunyai perasaan.” Ujar Tsuge setelah melepaskan ciumannya sambil menatap
Suzuki yang hanya diam juga menatap Tsuge.
Kembali ke hotel seperti biasa Suzuki sibuk melakukan pekerjaannya. Saat ia
akan menaiki lift kebetulan juga Tsuge memasuki
lift itu. Suzuki sempat menyapa Tsuge dengan mengucapkan selamat pagi yang
dijawab Tsuge pagi juga.
Didalam lift , tiba-tiba Tsuge sudah ada
dihadapan Suzuki dan ciuman pun tak dapat dihindarkan sementara lift terus saja
berjalan.
Lucunya itu hanya hayalan mesum Suzuki. Didalam lift Suzuki
memanyunkan bibirnya sedangkan Tsuge disebelahnya tetap bersikap dingin. Saat
pintu lift terbuka Tsuge langsung keluar meninggalkan Suzuki yang terkejut,
tidak ada lagi Tsuge disampingnya terlebih ciuman tadi hanya hayalannya.
Kembali Suzuki dicuekin, Suzui melihat Tsuge didepan menuju kearahnya dengan senyum bahagia
berharap Tsuge akan menegurnya namun senyum Suzuki seketika itu juga hilang
karena Tsuge hanya melewatinya begitu saja tanpa ada sapaan atau apalah itu.
Saat pulang kerjapun Suzuki berusaha untuk menghubungi Tsuge. Namun saat
Suzuki menelpon Tsuge, saat itu dia sedang makan malam dengan rekan kerjanya.
To the point Tsuge menanyakan ada apa Suzuki menelponnya mendengar pertanyaan
itu Suzuki pun langsung mengatakan tidak ada apa dan langsung memutuskan
sambungan telpon itu. “Kenapa, Kenapa? Apa hanya aku yang senang? Ciuman
kemarin maksudnya apa?.” Batin Suzuki menatap hpnya lalu pergi.
Keesokan harinya dihotel sekali lagi Suzuki akan berpapasan dengan bosnya
Tsuge. Sempat saling tatap, Suzuki yang sudah telanjur sakit hati hendak
memilih untuk menghindar namun ia dipanggil oleh Tsuge.
Tsuge menyerahkan berkas acara untuk diperiksa Suzuki setelah itu ia
langsung saja meninggalkan Suzuki. kejutan untuk Suzuki, dalam berkas acara itu
ada memo ajakan kencan Tsuge. ‘Pukul 7, datang
kepusat buku diseberang sungai’ melihat hal itu Suzuki begitu terkejut,
ia membalikan badan hendak melihat keberadaan Tsuge.
Kencan dimulai. Suzuki memasuki toko buku dan mencari-cari keberadaan
Tsuge. Tak lama ia melihat Tsuge sedang membaca sebuah majalah, seketika itu
juga senyumnya merekah.
Suzuki menyapa Tsuge dan saat Tsuge melihat keberadaan
Suzuki untuk pertama kalinya Tsuge tersenyum (senyumnya manis, suka suka)
Mereka berdua berkencan di taman. Bunga sakura sungguh indah menggugurkan
kelopak bunganya membuat suasana begitu romantis (impianku lihat bunga sakura
langsung di Jepang *moga” tercapai..).
Suzuki dan Tsuge menikmati kencam mereka dibawah kelopak bunga yang
beguguran itu dengan bergandengan tangan.
Angin begitu kencang hingga membuat Suzuki melepas genggaman tangannya pada
Tsuge. Sejenak Suzuki memndang ke atas menikmati kelopak bunga sakura yang
bertebrangan didepannya, namun ia tersadar Tsuge tak ada disampingnya.
Saat
Suzuki dengan panik mencari keberadaan Tsuge, Tsuge tiba-tiba datang dari
belakangnya. Untuk kesekian kalinya Tsuge mengatakan Suzuki itu bodoh dan
menyuruhnya jangan melepaskan tangannya. Mereka berduapun kembali berjalan
dengan bergandengan tangan. Suzuki merasa aneh karena baru pertama kalinya
Tsuge memanggil namanya.
Kencan Suzuki dan Tsuge berakhir dirumahnya Tsuge(selanjutnya skip aja ya..
agar imajinasi makin luas). Pagi harinya terlihat Tsuge sedang mengeringkan
rambut Suzuki. untuk memastikan Suzuki menanyakan apa mereka dua pacaran tentu
saja di iyakan oleh Tsuge. Maka Suzuki pun meminta untuk melakukan kencan
meski dirinya merasa sedikit egois. Kencan seperti naik sepeda juga ketaman
hiburan. Saat Suzuki mengatakan taman hiburan! Tsuge terlihat sedikit terkejut.
Sadar akan reaksi Tsuge, Suzuki kemudian bermaksud untuk membatalkannya namun
Tsuge akhirnya mengiyakan walau dengan ekspresi seperti tidak mau.
Tsuge memenuhi permintaan Suzuki, mereka berdua ada ditaman hiburan. Mereka
naik wahana roller coaster. Suzuki terlihat begitu menikmatinya.
Saat sudah turun Tsuge tampak pucat dan lemah. Tsuge pun mengatakan bahwa
dia takut ketinggian setelah melihat Suzuki tampak mengawatirkannya. Suzuki
memprotes mengapa Tsuge tidak bilang dari awal karena bisa saja mereka tidak
akan naik roller coaster itu.
“Tidak aku punya harga diri sebagai
pria. Aku tidak bisa memperlihatkan kelemahanku didepan orang yang kusukai.”
Ujar Tsuge. “Yang kau Suka?” dengan senyum lebar Suzuki meminta Tsuge untuk
mengatakannya sekali lagi dan tentu saja ditolak. Setelah itu Suzuki menanyakan
bagian mana dari dirinya yang baik tapi dijawab Tsuge dengan tidak ada yang
baik tapi dalam diri Suzuki ada ketenangan. Hal itu membuat Suzuki semakin
ingin menggoda Tsuge. “Karena kau pengecut, aku boleh membuat kesalahan yang
menarik,’kan?” ujar Suzuki yang tentu saja disangkal Tsuge.
Susumu Tsuge dan Direktur utama, Yoshimichi Tsutsui sedang membahas tentang
dunia perhotelan Jepang diluar negeri. Karena berbagai ide mengagumkan dari
Tsuge membuat direktur utama itu ingin menjadikan Tsuge sebagai pemimpin proyek
untuk pembangunan hotel di Paris. Meski sempat terkejut, Tsuge segera berterima
kasih pada Tsutsui karena memang sudah impiannya mengelola hotel cabang luar
negeri. Direktur utama menambahkan hal itu dimulai bulan depan.
Sedangkan Suzuki dan kedua temannya, Ichiyo Tanigami dan Ririka Matsuzawa
sedang membahas ulang tahun Suzuki yang tidak lama lagi. Kedua temannya heran
mengapa Suzuki tidak memberitahukan hal itu ke pacarnya, Tsuge. Suzuki merasa
itu akan terkesan memaksa Tsuge. Maka Ichiyo memberi ide dengan melakukan
kencan ganda dengannya. Ia akan berusaha menceritakannya secara halus dengan
Tsuge. Mendengar hal itu Ririka juga ingin ikut tapi dilarang Ichiyo.
Mereka bertiga pun sibuk melihat sebuah cincin di majalah. Ririka
menyarankan cincin itu sebagai hadiah ulang tahun Suzuki. namun butuh waktu
satu bulan untuk membuatnya jadi tidak akan sempat. Suzuki terlihat sangat
menginginkan cincin itu.
Tsuge mengantar direktur utama kehalaman parkir, ia begitu terkejut melihat
bosnya dibagian perencanaan kegiatan, Matsushita menjadi supir. Direktur utama
menjelaskan jika Matsushita menolak untuk dipindahkan ke hotel cabang di Sydney
karena putrinya tahun ini akan ujian. Direktur utama meremehkan Matsushita yang
lebih memilih keluarga daripada pekerjaan pentingnya.
Direktur utama, Yoshimichi Tsutsui ternyata mengajak Tsuge untuk makan
malah bersama. Di restaurant mereka bertemu Shiori
Tsutsui (Natsuna Watanabe) adiknya Yoshimichi Tsutsui yang sedang menjalani
kencan perjodohan. Teman kencan Shiori
sepertinya agak” aneh hal itu membuat dirinya malu. Namun saat kakaknya
memperkenalkan Tsuge, ia langsung menodongkan wajahnya.
Kencan perjodohan yang dilakukan Shiori
sepertinya tidak berjalan mulus terbukti karena saat ini ia malah
bergabung bersama kakaknya dan juga Tsuge.
Saat kakaknya menjawab panggilan, Shiori berusaha mengajak ngobrol Tsuge namun dijawab dengan singkat pula oleh Tsuge. Kakaknya Shiori memiliki urusan mendesak jadi dia terpaksa meninggalkan Shiori dan juga Tsuge bersama. Tsuge segera beranjak dari tempat duduknya namun dicegah Shiori. “Kenapa kau tidak kembali ketempat duduk asalmu, pasanganmu menunggu.” Ujar Tsuge. Shiori pun menegaskan ia berhak memilih dengan siapa ia makan, karena Tsuge masih pegawainya ia menyuruh patuh. Pasangan Shiori tadi semakin terlihat menyedihkan.
Saat kakaknya menjawab panggilan, Shiori berusaha mengajak ngobrol Tsuge namun dijawab dengan singkat pula oleh Tsuge. Kakaknya Shiori memiliki urusan mendesak jadi dia terpaksa meninggalkan Shiori dan juga Tsuge bersama. Tsuge segera beranjak dari tempat duduknya namun dicegah Shiori. “Kenapa kau tidak kembali ketempat duduk asalmu, pasanganmu menunggu.” Ujar Tsuge. Shiori pun menegaskan ia berhak memilih dengan siapa ia makan, karena Tsuge masih pegawainya ia menyuruh patuh. Pasangan Shiori tadi semakin terlihat menyedihkan.
Tetsu kembali duduk. Ia mengatakan karena perasaan hati yang
setengah-setengah, maka sejak awal Shiori
tidak akan memiliki pasangan. Mendengar hal itu membuat Shiori begitu marah. Ia hendak keluar namun
bertabrakan dengan pelayan yang sedang membawa minuman panas. Dengan cepat
Tsuge membungkus es batu dengan kain lalu meletakannya di paha Shiori . mekski
sempat marah namun Shiori membiarkan hal
itu karena memang yang ia butuhkan.
Berita menghebohkan dibawa oleh Sakurako Kisaragi, karyawan hotel juga ia
melihat Nona Shiori dan Tsuge naik taksi bersama. Saat itu diruang ganti
juga ada Suzuki sehingga membuat dia terkejut. Ichiyo mencoba menenangkan dengan
mengatakan mungkin mereka berdua membicarakan pekerjaan. Argumen itu dibantah Sakurako
karena ia melihat sendiri Tsuge merangkul Shiori dengan begitu mesra, ia pun
sempat mempraktekannya. Merekaa yang begitu kesal karena jika saingan mereka adalah
putri CEO maka mereka tidak punya kesempatan. Suzuki hanya diam sedangkan yang
lain begitu loyo.
Suzuki, Tsuge dan yang lain sedang melakukan pemeriksaan makanan hotel.
Tsuge menyingkir karena mendapat panggilan dari Shiori. Suzuki mendengar
percakapan Tsuge yag menyebut tentang kermarin malam. Meski sempat menolak untuk
datang ke Aoyama namun Tsuge akhirnya datang juga karena
alasan pekerjaan. Shiori memutuskan menjadi penasehat khusus untuk proyek
diparis.
Tsuge bertanya apa yang akan dilakukan Shiori, namun Shiori mengatakan tidak
tahu. “ Karena kau penasehat khusus aku memberi saran khusus,’kan?” mendengar
hal itu membuat Tsuge tekejut hal itu dikomentari Shiori yang mengatakan jika
wajah Tsuge tegang seperti kabel listrik. Shiori mengatakan ia akan mengganti
kulkas jadi ia mengundang Tsuge datang. “Apa itu juga bagian dari pekerjaanku?”
yang diiyakan oleh Shiori.
Dimalah hari Suzuki memperhatikan buku kecilnya, ia ingat akan kencan
gandanya itu tepat pada hari ulang tahunnya. Suzuki mendapatkan seubah pesan
dari Haruki Hino. ‘Sehat? Besok ulang tahunmu ya..’
Suzuki dan Haruki sedang bersama dikedai. Seorang nenek begitu senang karena betemu Haruki. Haruki kemudian menyerahkan hadiah ulang tahun untuk Suzuki sebuah boneka kecil yang masih baru dari mesin permainan. Suzuki begitu senang mendapatkan hadiah itu, ia menganggap itu begitu lucu.
Tiba-tiba Suzuki bertanya pada Haruki apa pernah dia diselingkuhi, meski
terkejut dan sudah dilarang menjawab Haruki tetap menjawabnya. Haruki berkata
pernah tapi orang yang selingkuh itu jika hubungan mereka dengan pasangan tidak
serius, laki-laki tak akan selingkuh jika ia serius dengan pasangannya. Suzuki
langsung terlihat murung setelah mendengar hal itu. Saat Haruki bertanya apakah
pacarnya berselingkuh? Suzuki menjawab tidak. Ia hanya merasa tidak pede pada
dirinya sendiri. Suzuki merasa heran orang hebat seperti Tsuge memilih dirinya.
Mendengar itu Haruki hanya bisa menyemangati Suzuki untuk tetap semangat.
Tibalah kencan ganda antara Suzuki dan Tsuge serta Ichiyo dan pacarnya.
Ichiyo dan pacarnya terlihat manis dengan bergandengan tangan. Mereka berempat
memutuskan akan pergi ke Yokohama.
Saat jalan-jalan Suzuki melihat kedai makanan, ia menawarkan Tsuge untuk menikmatinya namun Tsuge menolak dengan alasan nanti kekenyangan. Selanjutnya Suzuki dan pacarnya Ichiyo masuk ke toko pernak-pernik dan bersenang-senang didalam sedangkan dua lainnya hanya melihat” didepan toko.
Ichiyo menanyakan kapan ulang tahun Tsuge karena ia mau meramal lewat aplikasi ramalan cinta dan Tsuge menjawab ‘6 April.’ Mendengar jawaban itu Ichiyo terkejut juga Suzuki yang kebetulan keluar toko.
Ternyata ulang tahun Tsuge dua minggu yang lalu. Ichiyo menyesalkan kenyataan bahwa Tsuge tidak memberitahu Suzuki dan karena hal itu Suzuki merasa tidak aman. Sedangkan Suzuki telah pergi mencari hadiah untuk Tsuge. Suzuki membeli syal untuk hadiah tersebut. Suzuki tidak menyadari jika Tsuge serta Ichiyo dan pacarnya sedang panik mencari dirinya. Tsuge panik mencari Suzuki sedangkan Suzuki sibuk dengan hadiahnya. ‘Selamat ulang tahun.. maaf terlambat’ kartu ucapan untuk Tsuge.
Saat jalan-jalan Suzuki melihat kedai makanan, ia menawarkan Tsuge untuk menikmatinya namun Tsuge menolak dengan alasan nanti kekenyangan. Selanjutnya Suzuki dan pacarnya Ichiyo masuk ke toko pernak-pernik dan bersenang-senang didalam sedangkan dua lainnya hanya melihat” didepan toko.
Ichiyo menanyakan kapan ulang tahun Tsuge karena ia mau meramal lewat aplikasi ramalan cinta dan Tsuge menjawab ‘6 April.’ Mendengar jawaban itu Ichiyo terkejut juga Suzuki yang kebetulan keluar toko.
Ternyata ulang tahun Tsuge dua minggu yang lalu. Ichiyo menyesalkan kenyataan bahwa Tsuge tidak memberitahu Suzuki dan karena hal itu Suzuki merasa tidak aman. Sedangkan Suzuki telah pergi mencari hadiah untuk Tsuge. Suzuki membeli syal untuk hadiah tersebut. Suzuki tidak menyadari jika Tsuge serta Ichiyo dan pacarnya sedang panik mencari dirinya. Tsuge panik mencari Suzuki sedangkan Suzuki sibuk dengan hadiahnya. ‘Selamat ulang tahun.. maaf terlambat’ kartu ucapan untuk Tsuge.
Setelah sekian waktu, Tsuge akhirnya melihat Suzuki yang hendak
menghampirinya juga. Tsuge langsung saja memarahi suzuki yang tiba-tiba saja
menghilang. Karena itu senyum Suzuki langsung menghilang dan ia juga
menyembunyikan bingkisan hadiah itu di belakangnya.
Mendengar amarah pacarnya itu, Suzuki langsung beranggapan bahwa mereka memang seperti guru dan murid, ia sama sekali tidak mengerti apa yang dipikirkan Tsuge. “Kau bahkan tidak memberitahuku tanggal ulang tahunmu” sesal Suzuki. “dan Apa kau pacaran dengan Shiori-san?” Tsuge menjawab jika ia bersama dengan Shiori hanya karena perintah direktur. Tentu saja jawaban itu membuat Suzuki marah terlebih lagi Tsuge masih saja menganggap hal itu biasa. Suzuki mengatakan teman-temannya beranggapan mereka berdua pacaran hal itu membuatnya kesal. Tsuge mengatakan jika ia melawan perusahaan.. “Pada akhrinnya demi dirimu sendiri..” ujar Suzuki memotong perkataan Tsuge. Setelah itu ia langsung berlari menuju jalan raya. Saat itu ada sebuah mobil melaju didepannya dan??
Mendengar amarah pacarnya itu, Suzuki langsung beranggapan bahwa mereka memang seperti guru dan murid, ia sama sekali tidak mengerti apa yang dipikirkan Tsuge. “Kau bahkan tidak memberitahuku tanggal ulang tahunmu” sesal Suzuki. “dan Apa kau pacaran dengan Shiori-san?” Tsuge menjawab jika ia bersama dengan Shiori hanya karena perintah direktur. Tentu saja jawaban itu membuat Suzuki marah terlebih lagi Tsuge masih saja menganggap hal itu biasa. Suzuki mengatakan teman-temannya beranggapan mereka berdua pacaran hal itu membuatnya kesal. Tsuge mengatakan jika ia melawan perusahaan.. “Pada akhrinnya demi dirimu sendiri..” ujar Suzuki memotong perkataan Tsuge. Setelah itu ia langsung berlari menuju jalan raya. Saat itu ada sebuah mobil melaju didepannya dan??
Ahkirnya part III ini selesai juga. Untuk kesekian kalinnya mohon maaf ya
jika masih banyak kekurangn baik dalam penulisan ataupun hal lainnya. Tapi
walau begitu diharapkan jangan copas ya hargai karya orang lain karena menulis
itu sungguh tidak mudah author mau menulis itu hanya karena memang suka dan sepertinya sinopsis ini endingnya sampai part IV aja jadi bagi yang mau menunggu terima kasih...
salam manis buat semua.
2 comments:
Big thanks!
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny
Post a Comment